Ia juga menyampaikan bahwa pembangunan infrastruktur di Cianjur memang masih banyak yang harus dibenahi, dan semuanya membutuhkan proses serta kesabaran masyarakat.
Sementara itu, Kepala Desa Ciwalen, Budiyanto, mengatakan jembatan Bojong bukan hanya akses utama bagi warga dua desa, namun juga dilintasi oleh angkot trayek Cipanas–Nagrak.
"Ke depan, jembatan ini akan kembali dilalui kendaraan roda empat, termasuk angkutan umum. Ini sangat penting bagi mobilitas warga," jelas Budiyanto.
Konsultan pengawasan proyek, Isak Wahyudin, menyebut pembangunan jembatan menggunakan dana APBD Kabupaten Cianjur tahun 2025 dengan nilai proyek yang dikerjakan oleh CV Anugerah Pakuan Mandiri.
"Proyek ini dirancang memiliki panjang 15 meter dan lebar 5 meter, dengan masa pengerjaan selama 120 hari kalender," ujarnya.
Kini, harapan baru bagi warga Sukaresmi terbuka. Jembatan Bojong bukan sekadar akses fisik, tapi juga simbol konektivitas dan perhatian nyata pemerintah terhadap kebutuhan rakyatnya.
Editor : Ayi Sopiandi
Artikel Terkait