CIANJUR, iNewsCianjur.id - Penyakit Mulut dan Kuku pada hewan ternak menjadi ancaman serius bagi peternak sapi dan domba di Sindangbarang. Pasalnya, penyakit ini disebabkan oleh virus Foot and Mouth Disease (FMDV) yang masuk dalam famili Picornaviridae dan genus Aphtovirus.
"Hewan yang terinfeksi PMK memperlihatkan gejala klinis yang potagnomonik berupa lepuh atau lesi pada mulut dan pada seluruh teracak di kaki," ujar Kepala UPTD Puskeswan Wilayah Cianjur Selatan Eli Muslihat, Kamis 22 Januari 2025.
Eli mengatakan wabah penyakit mulut dan kuku (PMK) merupakan penyakit hewan lintas batas yang penting karena memiliki dampak ekonomi yang signifikan dan bersifat sangat menular. Penyakit PMK mempunyai tingkat penyebaran yang cepat dan luas. Namun selama dilakukan pengobatan, hewan yang terserang penyakit harus dipisahkan dari hewan yang sehat dikarantina terpisah dari kandang hewan sehat.
"Pada ternak yang tidak terinfeksi PMK harus ditempatkan pada lokasi yang kering dan diberi pakan cukup untuk meningkatkan sistem kekebalan tubuhnya,” jelasnya.
Ia menambahkan, pencegahan penyakit PMK dapat dilakukan berbagai upaya dengan perlindungan dan membatasi gerakan hewan ternak. Selain itu, pengawasan lalu lintas pengiriman hewan ternak dengan tujuan agar virus tidak menyebar ke daerah lain melalui lalu lintas ternak dan produk hewan yang berisiko tinggi.
"Adapun pengobatan dan pengendalian penyakit PMK dapat dilakukan melalui kegiatan pemotongan dan pembuangan jaringan tubuh hewan yang terinfeksi, lalu pada kaki yang terinfeksi dilakukan terapi dengan antibiotika," pungkasnya.
Editor : Ayi Sopiandi
Artikel Terkait