CIANJUR, iNewsCianjur.id - Kepala Bulog Cianjur, Renato Horison mengatakan, dari target 10.000 ton pihaknya telah menyerap kurang lebih 10.300 ton beras petani lokal di wilayah Cianjur dan Sukabumi.
Namun, karena kenaikan harga beras petani yang melebihi harga pembelian pemerintah (HPP), maka pihaknya pun tak lagi lakukan penyerapan.
"Kalau masih ada potensi penyerapan, pasti kita lakukan, namun sejak Juli 2024 kemarin, harga beras petani melebihi HPP Rp11 ribu," ungkapnya.
Bulg sengaja tak membeli beras di atas HPP, agar harga beras di pasar tak ikut naik.
"Kalau kita ikut membeli di atas HPP, pihak selain Bulog juga akan ikut naik pembeliannya, hingga membuat harga beras di pasar naik. Kita tidak mau itu terjadi," kata dia.
Jika nantinya harga beras di pasar tradisional mengalami kenaikan, pihaknya pun akan menggelontorkan beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP).
"Beras SPHP kita jual ke pedagang dengan harga Rp11 ribu per kilogram. HET ke konsumennya itu Rp12.500. Jadi pedagang masih ada untuk Rp1.500, dan harga beras di pasar bisa dikendalikan," ungkapnya.
Editor : Rikzan Rezkyesa Azhari