CIANJUR, iNewsCianjur.id - Dalam menghadapi potensi kemarau panjang, Bulog Subdivre Cianjur pun optimalkan penyerapan beras petani. Saat ini Bulog sendiri sudah menyerap hingga 91 persen dari target 10 ribu ton.
Kepala Cabang Bulog Subdivre Cianjur, Renato Horison memprediksi puncak kemarau terjadi pada bulan Juli.
Untuk itu Bulog memandang perlu mengoptimalkan penyerapan beras dari para petani bersamaan sekarang dibeberapa tempat masih berlangsung panen padi.
"Untuk wilayah Cianjur dan Sukabumi, kita sudah melalukan penyerapan sebanyak 9.138 ton atau 91 persen dari target penyerapan sebanyak 10 ribu ton," ungkapnya pada Sabtu, 21 Juni 2024.
Karena beberapa wilayah masih melaksanakan panen, Bulog Cianjur hingga saat ini pun masih terus berupaya menyerap beras dari para petani.
"Kami masih terus berupaya melakukan penyerapan hingga pada Juni ini. Karena masih ada titik-titik penyerapan. Ini untuk mengantisipasi kondisi El Nino yang nanti akan kita hadapi," jelasnya.
Menurut Renato, Bulog Cianjur lebih condong menyerap beras dari pada gabah. Kondisi tersebut salah satunya dipicu keterbatasan kapasitas gudang.
"Penyerapan lebih ke beras berkaitan dengan kapasitas gudang kami yang terbatas, jadi penyerapannya bukan ke gabah. Ini sekaligus juga kita ingin memberdayakan penggilingan-penggilingan padi yang ada di Cianjur," katanya.
Renato menambahkan untuk harga pembelian pemerintah (HPP) gabah maupun beras yang ditetapkan pemerintah alami kenaikan.
Untuk gabah kering panen, HPP sebesar Rp6.300 per kg dan gabah kering giling sebesar Rp7.300 per kg.
"Kalau untuk beras HPP-nya sudah di atas Rp11 ribu. Pada HPP sebelumnya ditetapkan Rp9.950 per kg. Jadi, sudah mengalami kenaikan dari HPP tahun sebelumnya," pungkasnya.
Editor : Azhari
Artikel Terkait
