Ikuti Perkembangan Zaman, Masjid Agung Cianjur jadi Pusat Edukasi Keagamaan Gen Z

Dani Jatnika
Ribuan remaja Cianjur mengikuti pesantren kilat di Masjid Agung Cianjur, beberapa waktu lalu.

CIANJUR, iNewsCianjur.id - Masjid Agung Cianjur kini tidak hanya dijadikan sarana tempat ibadah bagi umat Muslim. Namun juga menjadi pusat edukasi keagamaan bagi generasi muda atau Gen Z. Pasalnya generasi muda cukup rentan terpengaruh budaya-budaya negatif.

Hali itu diungkapkan Sekretaris Umum Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) Masjid Agung Cianjur, Ahmad Suhendar. Salah satu edukasi yang diberikan adalah kegiatan kajian islami khusus bagi generasi muda. 

"Kegiatannya macam-macam. Seperti pada bulan Ramadan 1445 Hijriyah kemarin, kita mengadakan pesantren kilat selama satu bulan penuh. Saat itu pesertanya hampir 4 ribu anak," ujar Ahmad saat ditemui disekretariat Masjid Agung pada Sabtu, 7 Juni 2024.

Ahmad menuturkan, upaya itu harus dibarengi juga dengan transformasi digital. Pengurus DKM Masjid Agung Cianjur pun dituntut agar menyesuaikan dengan perkembangan zaman dan teknologi.

"Kita akan membuat ruang podcast untuk mengimbangi era digitalisasi. Ini salah satu bentuk memberikan pelayanan kepada para jemaah agar bisa lebih mudah mendapatkan ilmu agama. Di ruang podcast itu kita bisa berdakwah atau syiar agama secara live," ungkapnya.

Sebagai bentuk edukasi lainnya, DKM Masjid Agung Cianjur menyediakan fasilitas perpustakaan, diisi dengan berbagai katalog buku keagamaan yang bisa dibaca para jemaah, termasuk kalangan generasi muda. 

Saat ini Masjid Agung Cianjur juga dilengkapi videotron yang berisi informasi kegiatan. Masyarakat bisa mengetahui siapa yang akan menjadi imam atau khatib. 

"Masjid Agung Cianjur sekarang memang dikonsep menyesuaikan dengan perkembangan teknologi. Kalau tidak begitu, kita juga akan ketinggalan," imbuhnya.

Sementara itu Ketua Bidang Idarah DKM Masjid Agung Cianjur, Bambang Zainal Arifien menambahkan, setiap tahun DKM Majid Agung Cianjur rutin melaksanakan pendidikan dan pelatihan (diklat) imam dan khatib. Kegiatannya dilaksanakan bertepatan saat Ramadan.

"Alhamdulillah, ternyata masyarakat antusias mengikuti diklat ini walaupun dilaksanakan setiap pekannya pada Sabtu dan Minggu. Diklat sudah digelar sejak 2021 dengan menghasilkan tiga angkatan. Setiap satu angkatan meluluskan sebanyak 100 orang. Kami memang sangat selektif meluluskan imam ataupun khatib karena harus betul-betul berkompeten dan berkapasitas," pungkas Bambang.

Editor : Azhari

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network