CIANJUR, iNewsCianjur.id - Petani Keramba Jaring Apung (KJA) di perairan Waduk Cirata, mengeluhkan keberadaan gulma eceng gondok yang terus meluas menutupi permukaan air.
Kondisi tersebut membuat para petani mengeluh, karena sangat mengganggu aktivitas baik budi daya ikan jaring terapung maupun pariwisata dan aktivitas sehari-hari.
"Aktivitas kami sehari-hari jelas sangat terganggu, perahu tidak bisa bergerak, ikan peliharaan di japung jadi kekeurangan oksigen, belum lagi pariwisata juga sudah tidak jalan, mana mau yang datang kalau hanya melihat hamparan eceng gondok," keluh Memen, salah seorang petani Japung, saat dihubungi iNewsCianjur, Jumat (29/12/2023).
Menurut Memen, dengan kondisi seperti itu, masa panen ikan yang seharusnya bisa dilakukan 4 bulan menjadi 6 bulan. Selain itu, kematian ikan juga menjadi lebih mudah.
"Ikan nila yang biasanya paling kuat bertahan dibandingkan jenis ikan lainnya, sekarang malah yang paling rentan mati," katanya.
Akibatnya, hasil panen ikan terus menurun. Memen mengaku kadang harus mempercepat masa panen karena khawatir semakin banyak lagi ikan yang mati.
"Tingkat kematiannya sekitar 10 persen dari jumlah benih ikan yang disebar di japung dan itu terus bertambah sejak eceng gondok banyak," ujarnya.
Sementara itu, Yana, petani ikan Blok Calincing, menyebutkan, keberadaan eceng gondok sudah berlangsung lama, bahkan tahunan. Pernah ada pembersihan yang dilakukan TNI melalui program Citarum Harum menggunakan alat berat. Namun, karena tidak terangkat semuanya, sedangkan eceng gondok berkembang biak dengan sangat cepat, jadi kembali berkembang biak dan menutupi kembali permukaan air.
"Kami bukan tanpa upaya, dulu rutin setiap minggu mengangkatnya dari air. Tapi kewalahan juga karena alat yang kita gunakan seadanya, sedangkan eceng gondok berkembang biak dengan sangat cepat," ungkapnya.
Para petani ikan pun berharap, ada langkah nyata dari pemerintah dan pihak terkait dalam penanganan hama gulma tersebut. Jangan hanya sekali dua kali dilakukan pembersihan, tapi harus menyeluruh dan tuntas. Jika tidak, eceng gondok akan kembali berkembang biak.
"Kalau dibiarkan tanpa ada penanganan yang serius sampai tuntas tentu akan semakin mengganggu pada semua sektor, yang mengandalkan hidup dari waduk Cirata dan kami petani ikan tentunya pihak yang paling terdampak dirugikan," pungkasnya.
Editor : Ayi Sopiandi
Artikel Terkait