Isak Tangis Warnai Warga Binaan Lapas Kelas II B Cianjur Pada Momen Hari Ibu

Dani Jatnika
Tampak warga binaan lapas kelas II B Cianjur, sungkeman pada momen hari ibu, Foto, Dani Jatnika, iNewsCianjur.id

CIANJUR, iNewsCianjur.id -Suasana haru dan isak tangis tumpah ruah di dalam Lapas Kelas II B Cianjur, saat puluhan warga binaan pemasyarakatan bertemu denga orang tua pada momen perayaan Hari Ibu 2023.

Para warga binaan atau narapidana diberi kesempatan untuk bertemu, meminta maaf dan membasuh kaki ibu mereka.

Suasana mengharu biru tersebut berlangsung di lapangan futsal lapas. Para penghuni lapas kelas IIB itu tak kuasa menahan tangis, saat bersimpuh dan membasuh kaki ibu masing-masing, Jum"at (22/12/2023)

"Maafkan saya mak, maafkan anakmu," kata salah seorang penghuni lapas sambil menangis mendekap dan mencium tangan ibunya.

Ia lalu meraih kaki ibunya dan membasuh. Setelah itu, mereka berpelukan lagi. Mereka saling berucap kata maaf, sambil menangis.

"Saya benar-benar bahagia. Baru sekali ini anak saya membasuh kaki dan menangis meminta maaf. Kegiatan seperti ini sungguh membuat saya bahagia. Saya pada akirnya bisa menerima takdir yang dijalani oleh anak saya," kata Tuti Saraswati, salah seorang ibu warga binaan.

Salah satu warga binaan, Budiman mengaku ini merupakan pengalaman pertama membasuh kaki sang ibu. Ia lega setelah berhasil melakukannya.

"Lega, lega sudah minta maaf dan bersyukur," ujar Budiman sambil mengusap air matanya.

Terpidana kasus penipuan itu berharap ibunya akan sehat-sehat saat ia bebas pada 2024 nanti.

"Semoga ibu saya panjang umur dan masih sehat ketika saya (sudah) bebas nanti," katanya menambahkan.

Kepala Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIB Cianjur, Tomy Elyus menyebut, pihaknya sengaja menggelar kegiatan membasuh kaki ibu dalam peringatan Hari Ibu Nasional tahun ini.

"Memang sengaja kita hadirkan ibu-ibu mereka langsung kesini, agar mereka bisa langsung meminta maaf kepada ibunya masing-masing," kata Tomy.

Menurut Tomy, prosesi basuh kaki merupakan salah satu bentuk bakti dan hormat kepada orang tua, terutama ibu yang sudah mengandung, melahirkan dan membesarkan sang anak.

"Ini sebagai bentuk bakti dan rasa hormat anak kepada ibunya. Sungkeman dan basuh kaki Ibu ini bertujuan meyakini para warga binaan bahwa doa restu seorang Ibu itu sangat besar pengaruh dan efeknya untuk kita, termasuk saya dan warga binaan,” ungkap Tomy.

Prosesi basuh kaki itu diikuti oleh 90 warga binaan, dari 160 warga binaan yang mendaftar penghuni lapas. Namun yang hadir dan ikut basuh kaki ibu hanya 90 orang.

"Kita sebenarnya tidak membeda-bedakan warga binaan, semuanya boleh ikut kalau mau, tapi yang mendaftar hanya 160 warga binaaan dan yang hadir pas acaranya kelurganya yang datang hanya 90 orang warga binaan," tutur Tomy.

Mereka mengaku bahagia karena dapat bertemu dengan keluarganya terutama sang ibu dan bisa melakukan serangkaian kegiatan tesebut.

“Mereka perlu sekali mendapat sentuhan seperti ini terutama dari orang tuanya. Kami pun mohon dukungan dari semuanya untuk yakin bahwa para warga binaan ini bisa berubah menjadi lebih baik sampai mereka kembali ke lingkungan masyarakat,” pungkas Tomy.

Editor : Ayi Sopiandi

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network