CIANJUR, iNewsCianjur.id - Pemerintah Kabupaten Cianjur, menetapkan status siaga bencana menyusul Kabupaten Cianjur masuk dalam zona merah bencana alam di Jawa Barat.
Menurut Bupati Cianjur Herman Suherman, status siaga bencana diterapkan karena curah hujan yang semakin tinggi terjadi di seluruh wilayah, ditambah gempa bumi yang berpusat di Cianjur dan Sukabumi sejak satu pekan terakhir kerap terjadi.
"Berdasarkan informasi BMKG curah hujan akan tinggi hingga awal tahun depan, berpotensi terjadi bencana alam, ditambah sejak sepekan terakhir gempa yang terpusat di Cianjur dan Sukabumi terasa cukup kencang di kedua wilayah," ujar Herman kepada awak media di Pendopo, Senin (18/12/2023) kemarin.
Untuk itu Pemkab Cianjur menetapkan status siaga bencana di semua wilayah 32 Kecamatan agar warga berhati-hati dan waspada segera mengungsi jika melihat tanda alam akan terjadi bencana terutama saat hujan turun lebat dengan intensitas lebih dari dua jam.
Herman, meminta aparat desa dan kecamatan serta petugas dari BPBD Cianjur, untuk melakukan pengawasan dan mitigasi bencana bersama, serta melakukan upaya penanganan cepat ketika terjadi bencana.
"Masyarakat di wilayah selatan diminta untuk waspada terjadinya banjir dan longsor serta pergerakan tanah sedangkan di wilayah utara waspada gempa meski tidak merusak namun tetap harus diantisipasi terutama setelah hujan turun deras," katanya.
Sementara itu Kepala Pelaksana BPBD Cianjur Asep Kusmana Wijaya mengatakan berdasarkan surat edaran dari BMKG musim hujan diperkirakan akan terjadi hingga April 2024 disertai cuaca ekstrem atau curah hujan dengan intensitas tinggi diprediksi akan terjadi hingga Januari 2024.
"Seluruh wilayah Cianjur rawan akan terdampak bencana alam, seperti tanah longsor, banjir, angin puting beliung, dan pergerakan tanah terlebih saat memasuki musim penghujan dengan intensitas tinggi," ungkap Asep.
Asep menjelaskan wilayah selatan seperti di Kecamatan Cidaun, Sindangbarang, Agrabinta, Naringgul, Cibinong rawan terjadi bencana longsor dan banjir, sedangkan wilayah utara seperti Kecamatan Sukaresmi, Pacet dan Cipanas rawan terjadi tanah longsor dan banjir.
"Sedangkan untuk wilayah perkotaan rawan terjadi angin kencang atau puting beliung, serta banjir. Kesiap siagaan warga diminta lebih ditingkatkan terutama saat hujan turun malam hari," pungkasnya.
Editor : Ayi Sopiandi
Artikel Terkait