Dewan Cianjur Soroti Kasus Terjadinya Pernikahan Sesama Jenis

Dani Jatnika
Wakil Ketua DPRD Kabupaten Cianjur, Rustam Efendi, Foto, iNewsCianjur.id/ist

CIANJUR, iNewsCianjur.id - Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Cianjur, ikut menyoroti kasus pernikahan sesama jenis yang terjadi di Desa Pakuwon, Kecamatan Sukaresmi, Kabupaten Cianjur. Pihaknya merasa prihatin dengan kasus tersebut sehingga pernikhan tersebut bisa terjadi.

Hal itu diungkapkan Wakil Ketua DPRD Kabupaten Cianjur, Rustam Efendi, kasus tersebut harus menjadi pelajaran bagi kita semua terutama di lingkungan masyarakat untuk satu sama lain menjadi kontrol sosial.

"Kami sangat prihatin dengan kejadian itu. Mungkin karena jarak yang berjauhan selama kurang lebih dua tahun, ternyata memiliki jenis kelamin yang sama bukan laki-laki seperti yang diharapkan sebelumnya," ujar Rustam kepada awak media di ruamg kerjanya.

Menurut Rustam, kasus ini prinsipnya betul-betul bukan pernikahan sejenis, karena ini ada korban dan juga ada pelaku yang mengaku sebagai laki-laki padahal dia berkelamin perempuan juga.

"Mungkin ini terjadi hanya karena ketidaktahuan saja. Yang paling penting dalam hal ini aparat-aparat setempat terutama dari KUA, meskipun mereka menikah secara siri tentu disana ada penghulu, harus betul-betul mengecek identitas, mengecek administrasi kependudikan dan lain sebagainya," tuturnya.

Selain itu menurutnya, pernikahan siri juga sebuah hal yang sah secara agama, tapi juga bukan untuk main-main. Sehingga aparat yang berwenang dalam hal ini KUA harus betul-betul mengecek latar belakang keluarga, meskipun pelaku ini berasal dari Kalimantan. 

"Kan sebisa mungkin aparat atau yang berwenang itu sebetulnya harus bisa mengecek ke instansi dimana tempat tinggal pelaku. Sehingga hal-hal yang seperti ini bisa diantisipasi sebelumnya," katanya.

Rustam menilai, di satu sisi kejanggalan itu sebuah hal yang wajar dan sudah pasti. Karena selama dua tahun dia meyakini tidak mungkin si perempuannya tidak bisa menilai dari bahasa, isyarat. Sebab antara perempuan dan laki-laki berbeda.

"Di sisi lain, karena memang mungkin seperti yang kita tahu ini awalnya dari medsos, sementara di medos itu namanya juga dunia maya segala sesuatu bisa dimanipulasi, segala sesuatu belum tentu sesuai dan sebenarnya dengan apa yang ada di dunia nyata," ungkapnya.

Rustam berharap kepada masyarakat terutama dalam hal ini anak-anak muda pengguna medsos tertinggi, terutama di Kabupaten Cianjur agar lebih berhati-hati apalagi jika memang diniatkan untuk mencari jodoh. Agar menghindari media sosial dalam sarana mencari pendamping hidup. 

"Karena apa yang disajikan di media sosial itu belum betul-betul sesuai atau nyata dengan kehidupan yang sebenar-benarnya. Apapun bisa dimanipulasi di sana," pungkasnya.

Editor : Ayi Sopiandi

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network