CIANJUR, iNewsCianjur.id - Hari kedua proses pencarian korban bencana longsor di Kampung Bojongsirna, Legok Oncom, RT 01/04, Desa Simpang Kecamatan Pasirkuda, Kabupaten Cianjur, mengalami kendala. Selain lokasi yang sulit di jangkau, alat berat tidak bisa masuk, sehingga pencarian dilakukan dengan alat manual.
Kasie Trantib Kecamatan Pasirkuda, Dudi Karangjaya, menjelaskan selain tidak adanya alat berat, evakuasi juga terkendala jarak, serta pencarian yang dilakukan tim SAR hanya mengunakan alat seadanya.
"Kendala kita untuk melakukan pencarian cukup sulit selain kondisi lokasi yang dibawah dan tidak ada akses jalan sehingga alat berat tidak bisa masuk ke lokasi. Sedangkan disisi lain longsor ini kan menyangkut material tanah dan segala macamnya sehingga sulit untuk dilakukan penggalian," ujar Dudi saat dihubungi iNewsCianjur, melalui handphone, Minggu (30/7/2023).
Sementara, saat ini pencarian dengan alat manual dengan menggunakan alat seadanya. Jika itu terjadi, lanjut dia, maka diprediksi pencarian korban akan memakan waktu lama. Padahal, ketebalan material longsor menjadi kendala dalam upaya pencarian korban.
"Kalau proses evakuasi dan pencarian korban hilang menggunakan manual ini pasti memakan waktu. Kendala lain saat lokasinya yang curam. Apalagi tanah masih labil dan kemungkinan bergerak masih ada, jadi itu yang menghambat. Namun kita terus berupaya agar korban cepat ditemukan," ujarnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, seorang petani Nahru (65) warga Kampung Bojong Sirna, Desa Simpang, Kecamatan Pasirkuda, Kabupaten Cianjur, tertimbun longsor akibat tebing setinggi 30 meter longsor, Sabtu (29/7/2023).
Saat ini, korban belum ditemukan, sementara pencarian dilakukan dengan alat seadanya.
Editor : Ayi Sopiandi
Artikel Terkait