CIANJUR, iNewsCianjur.id - Kenaikan harga telur ayam di sejumlah pasar tradisional di Kabupaten Cianjur, terus melejit, dalam sepekan terakhir.
Harga telur ayam saat ini mencapai Rp32 ribu hingga Rp34 ribu per kg. Salah satunya dipicu akibat harga pakan ayam yang mahal.K
Kepala Bidang Perdagangan Dinas Koperasi UMKM Perdagangan dan Perindustrian (Diskuperdagin) Kabupaten Cianjur, Agus Mulyana, mengatakan kenaikan harga telur yang terus melejit disebabkan berbagai faktor.
"Setelah dilakukan rapat koordinasi dengan Dinas Tanaman Pangan Hortikultura Perkebunan dan Ketahanan Pangan penyebab naiknya harga telur ada tiga penyebab," ungkap Agus kepada iNewsCianjur, diruang kerjanya,Kamis (24/5/2023).
Ke tiga faktor penyebab naiknya harga telur ayam yaitu harga pakan naik, pendistribusian telur tidak langsung ke pasar karena ada kegiatan tertentu untuk bantuan ke masyarakat, serta populasi ayam petelur banyak yang masuk masa afkir hingga produksi tidak maksimal.
"Kami langsung melakukan pengecekan kembali karena kadang di lapangan tidak sama," ujarnya.
Agus mengatakan, untuk mengambil sampel itu tidak hanya satu atau dua peternakan.
"Minimalnya kita ambil sampel di lima peternakan. Salah satu wilayah yang sudah kami cek di antaranya di Kecamatan Cikalongkulon," kata Agus.
Pengecekan tak hanya dilakukan ke peternak, tapi juga ke pabrik pakan. Langkah itu untuk memastikan penyebab harga pakan naik.
"Informasinya ada konsentrat yang harus diimpor. Kita harus mengecek hal itu," paparnya.
Dari hasil evaluasi di lapangan, tingkat permintaan relatif cukup normal. Untungnya, kondisi naiknya harga telur ayam tidak dibarengi dengan permintaan yang meningkat.
"Kalau di tingkat masyarakat belum terjadi gejolak. Tapi harganya harus pada batas kewajaran. Memang ditiap pasar harganya bervariatif ada yang Rp32 ribu per kg dan Rp34 ribu, sebetulnya sudah tidak wajar karena normalnya di kisaran Rp27 ribu hingga Rp29 ribu per kilogram," pungkasnya.
Editor : Ayi Sopiandi
Artikel Terkait