CIANJUR, iNews..id - Tidur adalah salah satu hal penting dalam fase kehidupan manusia. Kualitas tidur juga menjadi salah satu faktor penting yang menentukan kualitas kesehatan.
Tidur kerap dijadikan sebagai salah satu opsi untuk beristirahat. Apalagi tidur nyenyak di malam hari ternyata dapat memengaruhi kesehatan kardiovaskular (jantung). Menurut American Heart Association (AHA) menambahkan tidur ke daftar faktor yang digunakan untuk mengukur kesehatan kardiovaskular.
BACA JUGA:
Tidur Ngorok saat Panglima Pidato, Kolonel TNI AD Ini Malah Diangkat Jadi Pangdam
Para peneliti merekomendasikan untuk menyesuaikan berapa lama tidur dengan usia.
"Tempat dan waktu yang manis adalah tujuh hingga sembilan jam untuk orang dewasa,” Donald M. Lloyd-Jones, MD, ScM, FACC, FAHA, ketua departemen kedokteran pencegahan di Northwestern Feinberg School of Medicine, dilansir verywell Kamis (14/7/2022).
Untuk menghindari konsekuensi kesehatan yang parah. Berikut rekomendasi tidur berdasarkan usia, antara lain:
BACA JUGA:
Cegah Kaki Kram saat Tidur dengan Rutin Olahraga
Usia 0 hingga 1: 12 hingga 16 jam
Usia 1 hingga 2: 11 hingga 14 jam
Usia 3 hingga 5: 10 hingga 13 jam
BACA JUGA:
Doa Sebelum Tidur dan Bangun Tidur, Lengkap Artinya untuk Diajarkan ke Si Kecil
Usia 6 hingga 12: 9 hingga 12 jam
Usia 13 hingga 18: 8 hingga 10 jam
Usia 19 tahun ke atas: 7 hingga 9 jam
Lebih lanjut, dikatakan Nicole Weinberg, MD, ahli jantung di Pusat Kesehatan Providence Saint John bahwa kurang tidur dapat menempatkan orang pada risiko masalah jantung yang parah, seperti serangan jantung dan stroke.
Hal itu diungkapkan dalam penelitian baru, adanya hubungan ini, dan ada lebih banyak info untuk digali, tambahnya.
“Tidur telah menjadi 'kotak hitam' dalam data kardiovaskular. Kami belum memahaminya dengan baik selama bertahun-tahun,” kata Weinberg.
Sejauh ini, penyakit kardiovaskular adalah penyebab utama kematian di Amerika Serikat dan secara global, menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit.
Sementara kualitas tidur dapat dipengaruhi oleh faktor-faktor, seperti berapa kali seseorang bangun di malam hari, apakah mereka memiliki detak jantung yang tinggi atau kesulitan bernapas, hingga apakah mereka mengalami sleep apnea atau tidak.
"Orang bisa tidur nyenyak bisa membuat tubuh mereka rileks, mereka nyaman tidur. Itu adalah penanda global yang baik tentang bagaimana tubuh beristirahat dan memperbaiki diri,” jelas Weinberg.
Editor : Nursidik
Artikel Terkait