CIANJUR, iNews.id - Wanita, salah memilih pembalut bisa menimbulkan berbagai permasalahan terutama masalah kesehatan.
Ada beragam produk pembalut yang tersedia di pasaran, oleh sebab itu kamu enggak boleh sembarangan memilih perangkat untuk menyerap darah menstruasi tersebut.
Pemilihan pembalut perlu diperhatikan agar kulit di sekitar selangkangan kamu tetap terjaga. Sehingga, bisa mengurangi risiko masalah kewanitaan.
Supaya enggak salah pilih, yuk ketahui cara memilih pembalut yang aman dan sehat seperti dikutip dari Okezone (8/7/2022):
1. Hindari Pembalut dengan Pengharum dan Pemutih
Beberapa wanita memilih pembalut dengan pengharum karena khawatir bau darah menstruasi bisa tercium orang lain. Nyatanya, dr. Dyah mengatakan pembalut dengan pengharum tidak aman bagi kesehatan. “Pembalut dengan pengharum bisa memicu efek samping, seperti iritasi, gatal, ruam, atau alergi,” katanya.
Hal ini tentu dapat mengganggu kesehatan kulit di bagian sensitif kamu. Karena itu, pilih pembalut yang aman untuk kesehatan dengan label Fragrance-free.Selain pengharum, dr. Dyah juga menganjurkan agar kamu menghindari pembalut dengan kandungan pemutih klorin yang diduga juga bisa membahayakan kesehatan.
2. Pertimbangkan Panjang dan Bentuk Pembalut
Berikutnya, cara memilih pembalut yang baik adalah dengan mempertimbangkan bentuk dan panjang pembalut. Jika memiliki bentuk tubuh yang besar serta aliran haid yang deras, mungkin kamu membutuhkan pembalut ekstra panjang.
Kamu juga bisa memilih pembalut yang dilengkapi dengan “sayap pelindung” di kedua sisinya. Fitur ini membantu menahan posisi pembalut agar tidak bergeser ketika ditempelkan pada celana dalam.
Nah, biasanya wanita memilih pembalut ukuran yang lebih pendek dan kecil ketika darah menstruasi tidak lagi deras. Soalnya, pembalut pendek dinilai lebih nyaman digunakan untuk beraktivitas, daripada pembalut panjang. Meski begitu, semua kembali pada kenyamanan masing-masing. Karena itu, ketahui kebutuhan kamu, ya!
3. Pilih Pembalut Sesuai Kebutuhan
Pembalut ada dua macamnya, yaitu pembalut sekali pakai dan pembalut kain. Pembalut sekali pakai dinilai lebih praktis karena bisa langsung dibuang usai digunakan.
Sayangnya, pembalut sekali pakai mengandung zat kimia yang diduga bisa merusak kulit. Salah satu kandungan kimia dalam pembalut sekali pakai adalah aseton. Zat pelarut ini dinilai bisa menyebabkan iritasi kulit.
Selain itu, zat kimia dalam pembalut sekali pakai dipercaya bisa merusak flora yang berperan menjaga tingkat keasaman organ intim. Akibatnya, risiko tumbuhnya kuman yang bisa menginfeksi miss V kian besar.
Disampaikan dr. Dyah Novita Anggraini, jika ingin mengurangi dampak buruk bahan kimia dalam pembalut sekali pakai, kamu bisa memilih pembalut kain.Penggunaan pembalut kain bisa berulang kali sehingga lebih ekonomis dan ramah lingkungan.
Sayangnya, pembalut kain harus dicuci setiap selesai digunakan. Pembalut ini juga dinilai lebih cepat lembap. Hal ini mungkin bisa membuat kamu tidak nyaman, terutama ketika aliran darah menstruasi sedang deras-derasnya.
Terlebih, jelang berakhirnya siklus menstruasi, pembalut harus diganti setiap 3–4 jam sekali. Tujuannya untuk mencegah penumpukan bakteri dan mengurangi potensi timbulnya aroma tidak sedap. Karena itu, penting untuk memilih pembalut sesuai kebutuhan kamu, ya!
4. Pilih Pembalut dengan Daya Serap Tinggi
Ketika memilih pembalut, kamu harus mempertimbangkan daya serapnya juga, lho. Tentu saja, kamu ingin menggunakan pembalut yang bisa menahan darah menstruasi dengan baik, bukan?
Menurut Sigma Test and Research Centre, jika kamu memiliki aliran darah yang deras, usahakan pilih pembalut dengan daya serap tinggi. Agar darah bisa diserap lebih cepat dan banyak. Sehingga, bisa mengurangi risiko darah meluber ke area luar pembalut.
Editor : Nursidik
Artikel Terkait