Cianjur. iNews.id – Malam jumat acapkali disandingkan dengan Sunnah Rasul yang diidentikkan dengan Jima’ atau bersenggama dengan pasangan suami-istri. Tapi benarkah Jima’ termasuk Sunnah Rasul, artinya amalan yang dianjurkan oleh Rasulullah?Untuk diketahui, keutamaan Jumat diterangkan dalam Hadis berikut: "Hari terbaik saat matahari terbit adalah Jumat. Di atasnya Adam diciptakan dan di dimasukkan ke surga. Pada hari Jumat juga, Adam diusir dari Surga Firdaus.
Dan Hari Kebangkitan (Kiamat) tidak akan terjadi pada hari selain Jumat." (HR Muslim).Adapun amalan sunnah Rasul malam Jumat yang masyhur di antaranya: membaca Surat Al-Kahfi, bersholawat atas Nabi, membaca Surat As-Sajdah dan Surat Al-Insan ketika sholat Subuh. Kemudian, ada yang membaca Surat Yasin, memperbanyak doa, mengeluarkan sedekah, mandi bersih di pagi hari dan bersegera menunaikan sholat Jumat.Lalu bagaimana dengan jima' di malam Jumat?
Dalam syariat Islam, jima' atau hubungan badan suami istri adalah ibadah bernilai sedekah dan diganjar pahala bagi yang mengerjakannya.Dari Abu Dzar Al-Ghifari, Rasulullah bersabda: "Hubungan badan antara kalian (dengan istri atau hamba sahaya kalian) adalah sedekah.
Para sahabat bertanya pada Rasulullah. 'Wahai Rasulullah, apakah dengan kami mendatangi istri kami dengan syahwat itu mendapatkan pahala?' Beliau menjawab, 'Bukankah jika kalian bersetubuh pada yang haram, kalian mendapatkan dosa. Oleh karenanya jika kalian bersetubuh pada yang halal, tentu kalian akan mendapatkan pahala." (HR Muslim).
Editor : Nursidik
Artikel Terkait