Hampir Setahun Terlunta Pasca Pergerakan Tanah, Warga Babakan Inpres Masih Menanti Relokasi

CIANJUR, iNewsCianjur.id – Hampir setahun pasca pergerakan tanah besar yang meluluhlantakkan Kampung Babakan Inpres, Desa Sinarlaut, Kecamatan Agrabinta, ratusan warga terdampak masih hidup dalam ketidakpastian.
Hingga pertengahan September 2025, relokasi yang dijanjikan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Cianjur belum juga terealisasi.
Peristiwa yang terjadi pada 4 Desember 2024 itu merusak 56 rumah, satu masjid, serta gedung Sekolah Dasar Negeri (SDN) Cibungur 1. Berdasarkan hasil kajian teknis, wilayah tersebut resmi ditetapkan sebagai zona merah yang tidak lagi layak dihuni. Catatan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) menyebut, pergerakan tanah serupa juga pernah terjadi pada 2017 lalu.
Namun, meski sudah hampir setahun, warga masih bertahan di lokasi rawan bencana dengan kondisi memprihatinkan. Ridwan, salah seorang korban, mengaku kini tinggal bersama keluarganya di gubuk sederhana yang ia bangun di atas reruntuhan rumahnya.
“Saya bersama keluarga tinggal di gubuk reyot dengan dinding seadanya, ditutup kain gordeng. Kalau hujan, air masuk ke dalam, sangat tidak nyaman. Tapi kami tidak punya lahan lain. Harapan kami hanya pemerintah segera merelokasi sebelum musim hujan makin deras,” ujarnya, Senin (15/9/2025) kemarin.
Editor : Ayi Sopiandi