Bank Sampah Baraya di Cianjur, dari Tumpukan Jadi Tabungan Warga

CIANJUR, iNewsCianjur.id – Di tengah persoalan sampah yang kian menumpuk, warga Kelurahan Sawah Gede, Kabupaten Cianjur, justru berhasil mengubahnya menjadi sumber manfaat. 

Lewat inisiatif Bank Sampah Baraya, masyarakat kini terbiasa memilah dan mengelola sampah sejak dari rumah.

Baca Juga

Cianjur Bakal Punya TPSA yang Ramah Lingkungan dan Menghasilkan Nilai Jual

Program yang telah berjalan dua tahun ini sudah melibatkan sekitar 75 persen dari 60 Kepala Keluarga (KK) di wilayah tersebut. Dengan metode DIPILAMPAH (Dipilah, Dipilih, dan Kelola Sampah dari Rumah), volume sampah yang dibuang ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) berkurang signifikan.

Kepala Bidang Pengelolaan Sampah, Limbah, dan B3 DLH Kabupaten Cianjur, Prihadi Wahyu Santosa, menyebut keberhasilan ini sebagai bukti nyata bahwa perubahan perilaku masyarakat adalah kunci utama.

“Semakin banyak warga yang memilah sampah dari sumbernya, semakin efisien proses pengelolaannya. Sampah plastik, kertas, logam, atau bahan lain yang sudah dipilah bukan hanya lebih mudah diolah kembali, tetapi juga memiliki nilai ekonomi,” ujarnya, Kamis (4/9/2025).

Baca Juga

Program Makan Siang Gratis di Cianjur: Solusi Gizi atau Masalah Sampah Baru?

Tak hanya mengurangi beban TPA, Bank Sampah Baraya juga memberikan manfaat ekonomi langsung. Melalui sistem tabungan sampah, warga bisa menukar hasil setoran dengan uang tunai atau kebutuhan pokok.

“Kalau setiap rumah tangga sudah terbiasa memilah sampah, maka bukan hanya lingkungan yang terbantu, tapi juga kantong masyarakat ikut terisi. Bank sampah ini bisa jadi tabungan alternatif bagi keluarga,” tambahnya.

DLH Cianjur pun menjadikan Bank Sampah Baraya sebagai role model untuk diterapkan di desa dan kelurahan lain. Harapannya, semangat gotong royong warga Sawah Gede bisa menular lebih luas.

Baca Juga

Waduh! Monyet-monyet Liar Asyik Nongkrong di Tempat Sampah Beunying

“Jika sampah dikelola dengan baik, ia bukan lagi masalah, melainkan sumber berkah bagi masyarakat,” pungkas Prihadi.

Editor : Ayi Sopiandi