Setelah 4 Tahun Terbengkalai, Bupati dan Wabup Cianjur Resmikan Pembangunan Jembatan Bojong

CIANJUR, iNewsCianjur.id – Penantian panjang warga Kecamatan Sukaresmi akhirnya terbayar. Bupati Cianjur M. Wahyu Ferdian dan Wakil Bupati Ramzi Geys Thebe memastikan pembangunan kembali Jembatan Bojong di Kampung Ciwalen Peuntas, Desa Ciwalen, Kecamatan Sukaresmi, yang ambruk akibat banjir bandang sejak akhir 2019.
Jembatan sepanjang 15 meter dan lebar 3 meter ini menjadi akses vital yang menghubungkan Desa Ciwalen dan Kawungluwuk. Sejak rusak, ribuan warga harus memutar jauh atau menggunakan jalur alternatif yang membahayakan.
Peletakan batu pertama yang dilakukan langsung oleh Bupati dan Wakil Bupati pada Selasa (29/7/2025) disambut antusias oleh warga sekitar. Mereka menyebut baru setelah jembatan itu viral di media sosial, pembangunan benar-benar dipastikan.
"Lebih dari 4 tahun kami menunggu. Baru sekarang pembangunan jembatan benar-benar dimulai. Mungkin karena sudah viral, jadi akhirnya diperhatikan," ujar warga setempat.
Menanggapi hal itu, Bupati Wahyu menegaskan bahwa keterlambatan pembangunan bukan karena diabaikan, melainkan karena ia baru menjabat.
"Saya baru dilantik sebagai Bupati. Pembangunan ini bukan karena viral, tapi memang sudah menjadi prioritas. Kami komitmen membangun Cianjur secara merata dari utara hingga selatan," tegas Bupati Wahyu.
Ia juga menyampaikan bahwa pembangunan infrastruktur di Cianjur memang masih banyak yang harus dibenahi, dan semuanya membutuhkan proses serta kesabaran masyarakat.
Sementara itu, Kepala Desa Ciwalen, Budiyanto, mengatakan jembatan Bojong bukan hanya akses utama bagi warga dua desa, namun juga dilintasi oleh angkot trayek Cipanas–Nagrak.
"Ke depan, jembatan ini akan kembali dilalui kendaraan roda empat, termasuk angkutan umum. Ini sangat penting bagi mobilitas warga," jelas Budiyanto.
Konsultan pengawasan proyek, Isak Wahyudin, menyebut pembangunan jembatan menggunakan dana APBD Kabupaten Cianjur tahun 2025 dengan nilai proyek yang dikerjakan oleh CV Anugerah Pakuan Mandiri.
"Proyek ini dirancang memiliki panjang 15 meter dan lebar 5 meter, dengan masa pengerjaan selama 120 hari kalender," ujarnya.
Kini, harapan baru bagi warga Sukaresmi terbuka. Jembatan Bojong bukan sekadar akses fisik, tapi juga simbol konektivitas dan perhatian nyata pemerintah terhadap kebutuhan rakyatnya.
Editor : Ayi Sopiandi