get app
inews
Aa Text
Read Next : Warga Ciparaja Terancam Longsor, Pemdes Batulawang Desak Pemasangan Bronjong

Petani Ikan di Jangari Terpukul, Pernyataan Menteri KKP Soal Merkuri Picu Gelombang Protes

Minggu, 06 Juli 2025 | 18:36 WIB
header img
Perahu Dermaga Jangari Waduk Cirata. Foto: dok. iNewsCianjur.id.

CIANJUR, iNewsCianjur.id – Pernyataan Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP) RI, Sakti Wahyu Trenggono, yang menyebut ikan hasil budidaya di Waduk Cirata mengandung merkuri dan tidak layak konsumsi, sontak memicu gejolak di kalangan petani Keramba Jaring Apung (KJA) di kawasan Jangari, Kecamatan Mande, Kabupaten Cianjur.

Tak kurang dari ribuan pembudidaya ikan air tawar menyuarakan kekecewaannya. Mereka menilai pernyataan tersebut tidak hanya merugikan secara ekonomi, tapi juga mencoreng reputasi produk lokal yang selama ini menjadi tumpuan hidup ribuan keluarga.

"Ini sangat menyakitkan bagi kami. Tanpa kajian terbuka dan data ilmiah yang jelas, pernyataan itu telah membuat harga ikan jeblok dan kepercayaan pasar runtuh," ujar Hendra Hendrawan, salah satu petani KJA di Jangari, Minggu (6/7/2025).

Menurut Hendra, para petani ikan selama ini sudah menghadapi berbagai tekanan—mulai dari harga pakan yang terus naik, serbuan eceng gondok, hingga cuaca yang tak menentu. Kini, mereka dihadapkan pada dampak psikologis dan ekonomi akibat ucapan pejabat tinggi negara.

Senada, Edi Supiandi alias Ujang Dakum, Ketua Umum Pembudidaya KJA Waduk Cirata Jangari, menyebut pernyataan Menteri KKP sangat tidak bijak dan menyudutkan.

“Akibatnya fatal. Ikan kami tidak laku, harga jual terjun bebas. Kami ini petani kecil, bukan pelaku industri besar. Pernyataan semacam ini bisa membunuh mata pencaharian kami perlahan,” tegasnya.

Ia menambahkan, sebelum menyampaikan hal sensitif ke publik, seharusnya kementerian melakukan riset komprehensif dan melibatkan petani serta akademisi independen agar hasilnya bisa dipertanggungjawabkan.

“Kalau memang ada indikasi pencemaran, mari kita cari solusi bersama. Tapi jangan asal bicara tanpa data, karena dampaknya menyangkut nasib ribuan orang,” imbuh Ujang.

Saat ini, para petani meminta agar Menteri KKP segera mengklarifikasi pernyataan tersebut dan menunjukkan hasil uji laboratorium yang akurat. Mereka juga berharap pemerintah hadir memberi solusi, bukan hanya menyampaikan kritik yang menjatuhkan.

Para pembudidaya juga mengusulkan adanya program revitalisasi perairan Waduk Cirata, bantuan pengolahan air bersih, dan subsidi pakan untuk menjaga kualitas dan keberlanjutan usaha budidaya.

“Budidaya ikan di Cirata ini bukan hanya urusan kami para petani. Ini soal keberlangsungan ekonomi lokal, soal ketahanan pangan, dan soal martabat produk dalam negeri,” pungkas Ujang Dakum.

Editor : Ayi Sopiandi

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut