get app
inews
Aa Text
Read Next : Bupati dan Wakil Bupati Cianjur Gelar Gotong Royong Massal di Cipanas

Tujuh Bulan Menanti, Warga Waringinsari Cianjur Hidup dalam Ketidakpastian Relokasi

Minggu, 04 Mei 2025 | 14:30 WIB
header img
Warga di Desa Waringinsari, Kecamatan Takokak berharap segera dapat bantuan perbaikan rumah yang terdampak bencana. (Foto : istimewa).

CIANJUR, iNewsCianjur.id - Sudah hampir tujuh bulan lamanya warga Desa Waringinsari, Kecamatan Takokak, Kabupaten Cianjur, hidup dalam ketidakpastian pascabencana pergerakan tanah dan longsor yang meluluhlantakkan wilayah mereka. 

Meskipun aktivitas warga perlahan mulai pulih, harapan akan relokasi yang dijanjikan pemerintah daerah tak kunjung menemui titik terang.

Kepala Desa Waringinsari, Nadir Muharram Abdurahman, mengungkapkan bahwa mayoritas warga yang rumahnya mengalami kerusakan berat masih harus bergantung pada kebaikan sanak saudara, anak, maupun tetangga. 

Kondisi ini telah berlangsung sejak bencana terjadi tanpa adanya perbaikan signifikan pada rumah mereka, lantaran warga masih menunggu kepastian rencana relokasi dari pemerintah.

"Alhamdulillah warga sudah sedikit tenang, tapi mereka masih menunggu kepastian soal relokasi, terutama yang rumahnya rusak berat. Sudah hampir tujuh bulan mereka menumpang, dan itu tentu tidak ideal untuk jangka panjang," ujar Nadir pada Minggu (4/5/2025).

Menurut Nadir, ketidakpastian ini menempatkan warga dalam dilema. Mereka enggan memperbaiki rumah mereka yang rusak parah karena khawatir akan adanya relokasi. Namun, jika relokasi batal, mereka harus membangun kembali hunian mereka dari awal dengan sumber daya sendiri.

"Yang penting mereka bisa tinggal di rumah yang layak. Tapi belum ada yang diperbaiki karena semua masih menunggu. Bahkan yang ingin menjual tanah untuk membeli lahan baru juga bingung, karena belum ada kepastian apakah tanah itu akan dibeli atau tidak," lanjutnya.

Informasi terakhir yang diterima pemerintah desa dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cianjur menyebutkan bahwa realisasi relokasi diharapkan dapat dimulai pada bulan Juli 2025. Kendati demikian, hingga saat ini belum ada keputusan resmi yang dikeluarkan.

Di tengah penantian yang tak pasti, semangat gotong royong warga Waringinsari patut diacungi jempol. Memasuki musim tanam padi, warga secara swadaya memperbaiki saluran irigasi yang rusak akibat bencana. Langkah ini dilakukan untuk memastikan ketersediaan air bagi lahan pertanian mereka.

"Air sudah mulai mengalir karena saluran irigasi diperbaiki mandiri oleh masyarakat. Tapi kami berharap pemerintah bisa membangun kembali irigasi ini secara permanen, bukan hanya sementara," pungkas Nadir.

Editor : Ayi Sopiandi

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut