Bunga Bangkai Kembali Mekar di Kebun Raya Cibodas Jelang Akhir Ramadan

CIANJUR, iNewsCianjur.id - Kebun Raya Cibodas kembali memperlihatkan keajaiban alam dengan mekarnya salah satu koleksi bunga bangkai (Amorphophallus titanum Becc).

Kejadian ini terbilang unik karena bunga tersebut mekar dua tahun berturut-turut, menyimpang dari siklus normalnya yang biasanya empat tahun sekali. Bunga yang mekar ini berasal dari biji yang ditanam pada tahun 2004, hasil koleksi dari Sungai Manau, Batang Suliti, Taman Nasional Kerinci Seblat, Sumatera Barat.

Bunga bangkai dengan nomor koleksi 76 ini mekar untuk keempat kalinya di Kebun Raya Cibodas, setelah sebelumnya mekar pada tahun 2016, 2020, dan 2024. Menurut catatan pengelola koleksi ilmiah Kebun Raya Cibodas, tunas bunga ini mulai muncul pada 18 Januari 2025, dan mekar sempurna pada Jumat malam, 21 Maret 2025, pukul 22.25 WIB. Tinggi bunga mencapai 313 cm dengan lebar seludang bunga 142 cm.

Destri, seorang peneliti dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), menjelaskan bahwa bunga ini mengalami fase dorman (istirahat) yang singkat, melewatkan fase vegetatif (berdaun). Biasanya, A. titanum dewasa akan mengalami siklus dorman-berdaun-dorman-berbunga, yang memakan waktu 3-4 tahun.

"Spesimen nomor 76 ini seharusnya mekar pada tahun 2028, bukan 2025, setelah mekar terakhir pada tahun 2024. Kemungkinan besar, kondisi tanaman yang sangat baik memungkinkan penyimpanan cadangan makanan yang cukup di umbi, sehingga dapat berbunga kembali tanpa fase vegetatif," jelas Destri.

General Manager Kebun Raya Cibodas, Joko Sulistio mengatakan mekarnya bunga bangkai ini, menjadi salah satu momen langka dan indah yang bisa Anda nikmati. Jadi, tidak perlu bingung lagi mau liburan kemana, jawabannya sudah jelas, Kebun Raya Cibodas.

"Mekarnya bunga bangkai di Kebun Raya Cibodas yang akan datang ini merupakan hadiah Lebaran sekaligus hadiah ulang tahun Kebun Raya Cibodas. Masyarakat bisa menikmati keindahan dan momen
langka mekarnya bunga bangkai ini. Kami berharap mekarnya bunga bangkai ini bisa meningkatkan jumlah pengunjung,” ujar Joko.

Amorphophallus titanum termasuk dalam kategori spesies terancam punah menurut IUCN dan dilindungi oleh Peraturan Pemerintah Nomor 7 tahun 1999.

Editor : Ayi Sopiandi