get app
inews
Aa Text
Read Next : Tak Jual di Warung Eceran, Ibu Rumah Tangga Mulai Panik Sulit Mendapatkan Gas Elpiji 3kg

Viral Raffi Ahmad Gunakan Gas Melon Subsidi, Pengamat Sebut Tidak Empati pada Masyarakat Miskin

Sabtu, 08 Februari 2025 | 17:38 WIB
header img
Pengamat Politik, Ahmad Fadhil. (Foto : Istimewa)

JAKARTA, iNewsCianjur.id – Tengah viral di media sosial, rumah tangga Raffi Ahmad pesohor yang kini menjadi utusan khusus Presiden Prabowo Subianto menggunakan elpiji 3kg bersubsidi atau kerap disebut gas melon yang diperuntukkan bagi kalangan masyarakat miskin, menuai tanggapan kritis banyak pihak.

Pengamat politik Ahmad Fadhli menyebut Raffi Ahmad tidak punya empati dengan masyarakat miskin jika masih menggunakan gas subsidi 3 kilogram atau gas melon. Fadhli menilai Raffi seharusnya memiliki perasaan dan solidaritas untuk tidak menggunakan gas melon yang belakangan sempat langka di pasaran.

“Jelas, tidak punya empati. Sudah kaya sedemikian rupa, kok masih mau gunakan sesuatu yang menjadi kebutuhan masyarakat miskin. Hal-hal seperti ini yang membuat subsidi gas 3 kilogram untuk rakyat miskin tidak tepat sasaran. Menyedihkan,” ucap Fadhli kepada awak media, Sabtu (8/2/2025) siang.

Menurut Fadhli, meskipun kejadian tersebut mungkin terjadi beberapa tahun lalu, tetapi hal tersebut menunjukkan Raffi tidak punya keperdulian terhadap masyarakat miskin. Pasalnya, ungkap dia, secara jelas gas subsidi 3 kilogram atau gas melon tersebut memang diperuntukkan untuk kalangan masyarakat miskin.

“Jika punya empati, tidak sulit rasanya bagi Raffi untuk beli gas non subsidi. Sebab perbedaan harganya tidak signifikan. Sayangnya, Raffi memang tak punya empati. Sayang sekali (meskipun video tersebut mungkin video lama),” kata Fadhli.

Apalagi saat ini, Raffi juga tengah dipercaya Presiden Prabowo Subianto sebagai Utusan Khusus Presiden bidang Pembinaan Generasi Muda dan Pekerja Seni. Seharusnya Raffi mampu memberi teladan kepada masyarakat, generasi muda dan pejabat publik lainnya tentang penggunaan gas melon subsidi kepada kelompok masyarakat yang tepat.

“Jabatan publik yang kini melekat kepada Raffi, membuatnya semakin punya tanggung jawab moral untuk memberikan teladan dan menjadi contoh yang baik. Dalam hal penggunaan gas non subsidi, teladan yang ditunjukkan Raffi tersebut akan menular dan menginspirasi masyarakat luas dan pejabat publik lainnya,” tutur dia.

Guna meyakinkan publik, Fadhli menyarankan Raffi untuk menunjukkan kepada publik stok penggunaan gas di rumahnya. Menurut dia, hanya dengan cara demikian, polemik gas melon yang menyerat Raffi Ahmad akan berhenti.

“Kalau video itu terjadi di masa lalu, maka saat ini, seharusnya selain memberi klarifikasi, Raffi juga memperlihatkan kondisi gas yang digunakan di rumahnya. Dengan begitu, publik yakin bahwa situasi penggunaan gas melon tersebut hanya dilakukan di masa lalu,” ucapnya.

Fadhli pun menyinggung perilaku Raffi yang masih ikut syuting dan wara-wiri tampil di televisi. Menurutnya, jika sudah menerima uang negara sebagai pejabat publik, Raffi tidak pantas lagi cari uang dengan jalan profesi artis yang selama ini ditekuninya.

“Ya nggak boleh lah (cari duit jadi artis di Televisi-red). Bisa jadi publik menilai sebagai pejabat publik, kerjaannya Raffi nggak ada. Masak dia makan gaji buta (terima duit negara dan nggak ngapa-ngapain). Kalau masih senang cari duit di televisi, lebih baik mundur jadi pejabat publik,” tegas dia.

Sebelumnya, usai menjadi Utusan Khusus Presiden, nama Raffi Ahmad sempat menjadi bulan-bulanan netizen imbas kasus arogansi petugas Patwal Raffi Ahmad terhadap seorang pengemudi taksi sempat viral. Sikap arogan patwal tersebut dinilai tidak menghormati dan menghargai kepentingan pengguna lalu lintas lainnya.

Bagi publik, kedua kasus ini akhirnya menunjukkan Raffi Ahmad tampak belum mampu mengendalikan fasilitas yang dimilikinya sebagai pejabat publik.

Editor : Furqon Munawar

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut