get app
inews
Aa Text
Read Next : Pergerakan Tanah di Bojongpicung Berstatus Tanggap Darurat Bencana

Pergerakan Tanah Masih Terus Terjadi, Pemdes di Cisel Berharap Bantuan Segara Turun

Rabu, 18 Desember 2024 | 08:16 WIB
header img
Rumah russk berat akibat dari pergerakan tanah di Cianjur selatan, Foto: istimewa.

CIANJUR, iNewsCianjur.id - Cuaca extreme yang masih berlangsung ternyata masih memicu pergerakan tanah di Desa Tanggeung, Kecamatan Tanggeung, Kabupaten Cianjur, yang dirasakan warga saat terjadi hujan.

Dengan kondisi cuaca yang masih extreme tersebut, warga hingga saat ini masih berada di dua lokasi pengungsian yang disiapkan pemerintah setempat yakni di di gedung PGRI dan ruko SPBU Tanggeung.

Menurut Herawati, salah satu warga terdampak, pergerakan tanah dimulai sejak Rabu (4/12/2024) lalu, akibat curah hujan tinggi yang berlangsung tanpa henti.

"Pada awalnya rumah yang rusak berjumlah 81 unit, tetapi sekarang bertambah menjadi 83 rumah, karena hujan yang terus menerus mengguyur  menyebabkan pergerakan tanah,” katanya, Selasa (17/12/2024) kemarin.

Herawati menambahkan, warga kini hanya bisa mengais barang-barang sisa yang masih bisa di gunakan meskipun sudah tertimbun material bangunan runtuh akibat pergerakan tanah. 

"Kalau siang warga mencari barang-barang yang masih bisa digunakan di sekitar rumah meraka yang tertimbun. Tapi kalau malam warga tidak diperbolehkan berada dirumah dan disuruh ke posko pengungsian," ungkapnya.

Sementara itu Kepala Desa Tanggeung, Hari Purnama Ginting, membenarkan kalau pergerakan diwilayahnya masih terus berlangsung terutama jika hujan turun. Untuk menjaga hal yang tidak diinginkan terpaksa warga yang terdampak diungsikan demi keselamatan mereka.

“Kami berharap pemerintah segera merelokasi warga terdampak ke lokasi yang lebih aman. Karena sebagian rumah warga sudah tidak mungkin ditempati lagi," harap Hari.

Dijelaskan Hari, rumah yang terdampak diwilayahnya  terdapat 83 rumah yang mengalami rusak parah dan berdampak pada 270 jiwa. Sebanyak 110 warga diantaranya terpaksa harus mengungsi ke dua lokasi pengungsian, yakni di gedung PGRI dan ruko SPBU Tanggeung.

Sedangkan daerah yang terdampak tersebar di 10 kampung, yakni Kampung Sukalaksana, Anguyun, Peundeuy, Mekarwangi, Layungsari, Wangun, Sirnagalih, Pasirlemo, Bojongsari, dan Bonjongsirna.

"Kami atas nama pemerintah desa berharap pemerintah daerah maupun pusat segera turun tangan untuk memberikan bantuan dan solusi jangka panjang bagi warga yang terdampak pergerakan tanah tersebut," pungkasnya.

Editor : Ayi Sopiandi

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut