CIANJUR, iNewsCianjur - Bupati Cianjur, Herman Suherman mengatakan, pihaknya akan menindak oknum-oknum yang lalai hingga sebabkan terjadi dugaan bullying dan kekerasan di SMPN 1 Sindangbarang.
"Saya telah instruksikan pada Inspektorat dan Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Alam (BKPSDM) untuk investigasi. Kita akan sanksi berat oknum yang lalai, termasuk kepala sekolahnya," ujar Herman pada Jumat, 26 Juli 2024.
Herman mengatakan, dalam hal tersebut kepala sekolah (kepsek) dan panitia masa pengenalan lingkungan sekolah (MPLS) harusnya bertanggung jawab.
"Tapi yang terjadi kepseknya malah diam saja. Harusnya dia bertanggung jawab karena dugaan tersebut terjadi di lingkungan sekolah," ungkapnya.
Selain itu, dirinya juga memerintahkan Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga (Disdikpora) untuk menanggung seluruh biaya pengobatan korban bullying, AD (12) yang saat ini dirawat di RSUD Sayang Cianjur.
"Seluruh biaya pengobatan, kami tanggung. Mulai dari rumah sakit sampai dengan pendampingan psikologi anak," jelasnya.
Terpisah, Dian (53) ayah korban bullying di SMPN 1 Sindangbarang mengatakan, pihak sekolah telah mengutus dua guru untuk menjenguk anaknya AD (12) di RSUD Sayang Cianjur.
"Mereka mengakui kelalaiannya dan meminta maaf," ungkapnya.
Selain itu, Dian juga mengucapkan terima kasih pada pemerintah karena telah memberikan perhatian pada kondisi anaknya tersebut.
"Saat ini anak saya di rawat di kamar kelas II, berkat perhatian dari pemerintah," jelasnya.
Editor : Azhari