CIANJUR, iNewsCianjur.id - Hujan deras yang mengguyur wilayah Desa Kemang, Kecamatan Bojongpicung, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, selama tiga jam sejak pukul 15.00 - 18.00 WIB, Minggu (7/1/2024), mengakibatkan bencana alam longsor dan banjir di sebelas titik di wilayah desa tersebut.
Bencana longsor terjadi di beberapa ruas jalan desa, salah satunya di Kampung Balangantrang, Kampung Babakan Sawah Girang, Kampung Citangkil, Cigunung, Sela Awi, dan jalan desa Kampung Cigunung. Longsoran tanah menutupi jalan sehingga kendaraan tidak dapat melintas.
Banjir juga terjadi di beberapa wilayah desa, salah satunya di Kampung Kemang, Kampung Beber, dan dua rumah di wilayah Kampung Jakapari RT.001 RW.005. Banjir merendam rumah dan lahan pertanian warga.
Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Cianjur, Asep Kusmanawijaya, mengatakan pihaknya langsung berkoordinasi dengan Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (PUTR) untuk menyingkirkan material tanah akibat longsor yang menutup beberapa ruas jalan dengan alat berat.
"Berkat kerja sama semua pihak, material longsor yang sempat menutup akses jalan berhasil kami singkirkan dan jalan kembali normal bisa dilalui kendaraan dari dua arah," kata Asep.
Asep menambahkan, pihaknya sengaja mempercepat menyingkirkan tanah longsoran tanah karena untuk membuka akses jalan karena sangat vital sehingga aktivitas warga tidak terganggu.
"Karena selain longsor ada juga banjir yang merendam bebepa rumah dan lahan pertanian. Kami sempat kesulitan menuju lokasi banjir karena jalan tertutup longsor. Namun setelah akses jalan terbuka kembali, kami bisa melakukan evakuasi beberapa warga ke tempat yang lebih aman," tutur Asep.
Sementara itu Kepala Desa Kemang, Dadan Subarna, melaporkan kejadian bencana diwilayahnya itu meliput longsor dan banjir terjadi di sebelas titik. Namun sejauh ini sudah tertangani berkat kerja sama semua pihak.
"Alhamdulillah semuanya bisa ditangani berkat kerja sama semua pihak turun tangan ikut membantu mulai membukan jalan yang terkena longsor dan evakuasi warga yang terdampak banjir," katanya.
Editor : Ayi Sopiandi