CIANJUR, iNewsCianjur.id - Pemerintah melalui Kementrian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) telah memberikan surat Penugasan Survei Pendahuluan dan Eksplorasi (PSPE) kepada PT. Daya Mas Geopatra Pangrango (PT.DMGP).
penugasan tersebut juga untuk menggarap salah satu harta karun energi terbesar nomor 2 di dunia yaitu panas bumi (geothermal) yang dimiliki Indonesia salah satunya berada di kawasan Taman Nasional Gunung Gede Pangrango (TNGGP), Cipanas, Kabupaten Cianjur.
Geothermal merupakan salah satu sumber energi dari panas bumi. Energi panas bumi merupakan energi bersih dan ramah lingkungan. Sesuai dengan program pemerintah untuk menaikan proprosi energi baru dan terbarukan (EBT) pada energi mix di tahun-tahun mendatang.
"Iya benar kami telah ditunjuk Kementrian ESDM telah memberikan surat Penugasan Survei Pendahuluan dan Eksplorasi (PSPE) kepada PT. Daya Mas Geopatra Pangrango (PT.DMGP)," ujar Project Manager Officer (PMO) PT Daya Mas Geopatra Pangrango, Yunis Latif kepada awak media, Rabu (29/11/2023).
Menurut Yunis, PT DMGP telah melakukan suvei pendahuluan dan saat ini akan melakukan pemboran eksplorasi. Tahap eksplorasi ini merupakan tahapan pengembangan energi geothermal dengan risiko bisnis tertinggi, dimana jika pemboran eksplorasi tidak menemukan cadangan geothermal seperti yang diperkirakan maka biaya yang telah dikeluarkan oleh perusahaan tidak akan kembali.
"Jadi kami juga sedikit khwatir kalau ternyata dieksplorasi tidak ada cadang geothermal, maka pihak perusahaan akan merugi," ungkap Yunis.
Pada saat ini PT. DMGP sedang melakukan pembebasan lahan Masyarakat dan akan melakukan pembebasan lahan TNGGP untuk pembuatan jalan dan lokasi dalam rangka pemboran eksplorasi yang direncanakan akan dilakukan pada TW 3 dan TW 4 tahun 2024.
"Pembebasa lahan tersebut untuk pembuatan jalan yang akan menghubungkan jalan Pasir Cina dengan jalan Ciguntur. Nantinya jalan tersebut dapat digunakan masyarakat dusun Pasir Cina maupun dusun Ciguntur untuk mobilisasi hasil pertanian dan pupuk, sehingga dapat menurunkan biaya produksi," jelas Yunis.
Sementara untuk pembebasan lahan masyarakat akan dibagi menjadi 2 segmen yaitu segmen B dan segmen C. Segmen B adalah jalan yang akan menghubungkan jalan Pasir Cina dengan jalan Ciguntur sedangkan segmen C jalan yang akan menghubungkan jalan Ciguntur atas dengan lahan TNGGP.
"Proses untuk jalan segmen B sudah sampai tahap pemeriksaan surat-surat yang terkait proses jual-beli. Jika tidak ada kendala maka akan masuk ketahap pembayaran dan teknik pembayaran akan dilakukan melalui transfer ke rekening bank Masyarakat pemilik tanah," ujar Yunis.
Selain itu PT. DMGP juga telah melakukan kegiatan sosial berupa perbaikan jembatan di RW 15 dusun Ciguntur, pembelian portable sound system, batuan sosial lainnya berupa hewan qurban kepada 3 desa didekat lokasi, batuan sembako saat gempa Cugenang.
Editor : Ayi Sopiandi