CIANJUR, iNewsCianjur.id - Dinas Kesehatan Kabupaten Cianjur, mencatat kasus demam berdarah dengue (DBD) di daerahnya sejak Januari hingga Nopember 2023 mengakibatkan empat orang meninggal dunia.
Menurut Sekretaris Dinas Kesehatan Kabupaten Cianjur, Yusman Faisal, secara akumulasi, tren kasus DBD tahun ini sebetulnya cenderung turun dibanding tahun sebelumnya. Sementara untuk kasus kematian, tahun ini yang dilaporkan ada 4 orang.
"Selama Januari sampai bulan Nopember 2023 ada empat pasien positif DBD yang meninggal dunia. Kalau secara akumulasi kasusnya, dibanding tahun lalu tidak terlalu signifikan," ujar Yusman, kepada awak media di kkantornya belum lama ini.
Dari data Dinkes Kabupaten Cianjur, dalam kurun dua bulan terakhir terdapat sebanyak 87 kasus DBD. Rinciannya, pada Oktober terdapat sebanyak 67 kasus dan pada November sebanyak 21 kasus.
Yusman menyebutkan, bersamaan mulai terjadinya peralihan musim dari kemarau ke hujan, penyebaran DBD memang masih tetap diwaspadai. Pengawasan terhadap tren penyakit rutin dilakukan melalui laporan dari setiap puskesmas.
"Setiap Puskesmas itu rutin melakukan pemantauan melalui pemantauan wilayah setempat (PWS). Yang dilaporkan adalah penyakit-penyakit yang berbasis lingkungan atau penyakit infeksi yang berpotensi menjadi wabah," katanya.
PWS dilaporkan Puskesmas secara periodik setiap pekan agar tidak kecolongan. Sementara PWS untuk kabupaten, pelaporan dilakukan rutin setiap bulan.
"Kita analisa, alhamdulillah trennya tidak terlalu signifikan. Masih cukup landai. Tahun ini terbilang lebih terkendali," jelas Yusman.
Sementara itu Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Kabupaten Cianjur, Frida Layla Yahya, menambahkan angka kasus DBD tahun ini ada kecenderungan menurun. Kondisi itu tak terlepas masifnya sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat menyangkut lingkungan.
"Masyarakat sudah semakin sadar terhadap pemberantasan sarang nyamuk, terutama di genangan-genangan air," pungkasnya.
Editor : Ayi Sopiandi