Disnakertrans Berharap Perusahaan Memprioritaskan Warga Penyintas Gempa Diterima Kerja

CIANJUR, iNewsCianjur.id - Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnaketrans) Kabupaten Cianjur, membantu dan memprioritaskan penyintas gempa untuk bisa bekerja di perusahaan yang ada di Kabupaten Cianjur.

Untuk itu pihak Disnakertrans akan melakukan komunikasi dengan seluruh perusahaan yang ada di Cianjur agar mau menerima warga penyintas gempa yang membutuhkan pekerjaan sebegai pemulihan ekonomi pasca gempa.

Baca Juga

Disnakertrans Cianjur Ingatkan Perusahaan Harus Bagikan THR 7 Hari Sebelum Lebaran

Kepala Disnakertrans Cianjur, Tohari Sastra, mengatakan satu tahun pasca  gempa, masih banyak masyarakat yang tidak memiliki pekerjaan tetap dan kesulitan mencari pekerjaan terutama yang masih tinggal di dalam tenda dan hunian darurat.

"Termasuk warga penyintas gempa yang sudah di relokasi di hunian tetap, sudah direkomendasikan untuk menjadi prioritas diterima bekerja di berbagai bidang usaha yang ada di Cianjur, mulai di toko sampai dengan di pabrik, agar perekonomian warga cepat pulih," tuturnya.

Tohari menekankan, dalam penerimaan calon karyawan di setiap bursa kerja yang digelar rutin bersama puluhan perusahaan di Cianjur, agar penyintas gempa sesuai dengan kriteria yang dibutuhkan bisa dapat diterima agar bisa menafkahi keluarganya.

Baca Juga

Disnakertrans Cianjur Buka Posko Pengaduan THR

Sehingga pelamar kerja dari sejumlah wilayah terdampak gempa di Cianjur, menjadi prioritas untuk diterima bekerja, meski sejumlah perusahaan belum memiliki aturan tersebut, namun pemerintah daerah menjadikannya sebagai pertimbangan baru perusahaan.

"Kami akan berkoordinasi dengan pihak manajemen perusahaan meski tidak ada aturan atau kebijakan, namun tetap menjadi pertimbangan dengan memprioritaskan penyintas dapat diterima ketika membuka lowongan," katanya.

"Sudah dikomunikasikan ke setiap perusahaan, agar pelamar kerja yang berasal dari kawasan terdampak gempa diprioritaskan, meski sejumlah perusahaan belum memiliki aturan atau kebijakan terkait hal tersebut, namun kami tetap upayakan dapat diterapkan," pungkasnya.

Editor : Ayi Sopiandi