CIANJUR, iNewsCianjur.id - Cuaca extrem ditambah lagi dengan tingkat polusi udara yang makin besar menjadi salah satu pemicu penyebab meningkatnya penyakit infeksi saluran pernafasan akut (ISPA) yang menyerang warga di Kabupaten Cianjur.
Sekretaris Dinas Kesehatan Kabupaten Cianjur, dr Yusman Faisal mengatakan, penularan penyakit ISPA biasanya menyerang orang baik melalui batuk, bersin dan udara yang terkontaminasi serta melalui kontak atau kontaminasi tangan melalui saluran pernapasan, hidung, dan mulut penderita.
"Iya kondisi cuaca dan polusi udara menjadi pemicu meningkatnya penyakit ISPA di Cianjur," kata Yusman, saat ditemui di Pendopo Pemda Cianjur, Kamis, (12/10/2023).
Yusman menjelaskan, sejumlah faktor penyebab ISPA berkaitan dengan udara tidak sehat atau polusi, termasuk kebakaran hutan dan lahan yang dapat menyebabkan terganggunya pernafasan akibat asap dari kebakaran dan kebiasaan merokok di lingkungan keluarga.
Udara dengan tingkat polusi yang tinggi sangat rentan menyebabkan ISPA, termasuk asap dari kebakaran lahan sampai ke permukiman warga berpengaruh terhadap kualitas udara yang dihirup masyarakat terutama anak-anak.
"ISPA dapat dicegah dengan menghindari faktor pemicu penyakit, seperti menghindari kebiasaan merokok, meminimalisasi menyentuhkan tangan ke wajah terutama bagian mulut dan hidung, banyak mengonsumsi makanan yang mengandung serat, mengonsumsi vitamin dan olahraga secara teratur," katanya.
Dikatakan Yusman, pihaknya sudah mengeluarkan surat edaran kepada seluruh Puskesmas, Pustu dan Posyandu agar mengantisipasi kejadian ISPA dengan memberikan sosialisa dan edukasi kepada masyarakat secara langsung agar menjadi perhatian tidak meganggap enteng ISPA.
"ISPA juga penyakit berbahaya apalagi kalau menyerang balita terutama bayi di bawah dua tahun karena bisa terjadi pneumonia atau sesak nafas berat dan bahkan dari beberapa kasus pneumonia ini bisa menimbulkan kematian," kata Yusman.
Sedangkan terkait dengan penanganan cepat pasien ISPA, pihaknya meminta warga secara rutin memeriksakan diri ke pusat layanan kesehatan terdekat termasuk puskesmas dan posyandu, di mana tenaga kesehatan akan memberikan pelayanan sampai sembuh.
"Kami juga meminta warga untuk tetap menjaga kesehatan dan kebersihan diri, tempat tinggal dan lingkungan sekitar. Hindari membakar sampah di pekarangan rumah, jika ada keluarga yang terkena ISPA rutin melakukan pemeriksaan ke pusat layanan kesehatan," pungkasnya.
Editor : Ayi Sopiandi