get app
inews
Aa Text
Read Next : Berawal Dari Suara Letusan, Satu Rumah Warga di Hegarmanah Ludes Terbakar 

Bupati Cianjur Geram Pembangunan RTG Mangkrak

Selasa, 03 Oktober 2023 | 19:45 WIB
header img
Bupati Cianjur H Herman Suherman, Foto : iNewsCianjur.id

CIANJUR, iNewsCianjur.id - Bupati Cianjur Herman Suherman kecewa dan marah melihat salah satu rumah tahan gempa (RTG) milik warga penyintas korban gempa belum beres dibangun vendor.

Padahal sebelumnya pihak vendor berjanji akan menyelesaikan pembangunan RTG dalam satu pekan ternyata hingga kini belum juga beres.

Hal itu dungkapkan Herman, saat melakukan sidak langsung melihat kondisi bangunan yang mangkrak. Saat sidak Herman bertemu langsung dengan vendor dari PT GPN yang melakukan pembangun RTG milik warga penyintas.

“Terus terang saya kecewa, mereka sendiri dari PT. GPN yang menjanjikan bakal rampung dalam sepekan. Tapi kenyataannya ini sudah hampir satu bulan masih belum juga beres,” tutur Herman kepada wartawan, Selasa (3/9/2023).

Menurut Herman, setelah ditelusuri pihaknya baru mengetahui lambatnya pembangunan RTG tersebut karena disebabkan oleh terbatasnya pekerja bangunan. 

“Bagaimana mau cepat selesai yang kerjanya cuma dua orang. Saya sudah beri peringatan lagi kemarin dan katanya sudah mau selesai. Ini akan jadi bahan evaluasi bagi vendor yang bersangkutan,” tegasnya.

Sementara itu salah seorang anak pemilik RTG, Euis (43) mengatakan jika telatnya pembangunan RTG milik orang tuanya itu, selain kurangnya tukang, juga karena bahan material yang kurang.

“Dulu bilangnya sepekan rampung. Sebenarnya kalau materialnya cepat datang dan tukangnya ahli, berdua pun bisa cepat rampung. Jangankan sepekan, dua tiga hari pun mungkin rampung,” kata Euis.

Saat ini progres pembangunan rumah RTG orang tuanya tersebut baru mencapai 80 persen. Masih banyak yang kurang seperti kurang keramik, belum di plester, engsel pintu belum dipasang.

Seperti yang diberitakan sebelumya rumah tersebut milik Imas Kurniasih (75) warga di Desa Cibulakan, Kecamatan Cugenang, Kabupaten Cianjur itu tak kunjung selesai di bangun oleh pemborong pelaksana. 

Pembangunan rumah tersebut mangkrak sejak Mei 2023. Ditinggalkan begitu saja oleh PT. GPN yang berada di bawah PT. GMP tanpa ada pemberitahuan.

Akibatnya Imas dan anaknya masih bertahan tinggal di tenda pengungsian hingga 10 bulan. Imas sangat berharap pembangunan rumahnya cepat selesai karena sudah tidak betah tinggal di tenda pengungsian.

Editor : Ayi Sopiandi

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut