CIANJUR, iNewsCianjur.id - Belokan Puncak Pass (Seger Alam) Cianjur menjadi berkah bagi sebagian warga. Mereka menawarkan jasa poto bagi para pengunjung yang ingin mengabadikan momen ketika berada di puncak.
Seperti yang bisa kita lihat saat berada dikawasan itu sejumlah Photographer (juru Poto) menghampiri para pengunjung yang berniat ingin berphoto.
Salah satunya adalah Miftahudin atau biasa dipanggil Miing (51). Sejak belokan Puncak Pass ditembok, dia sudah mangkal dikawasan itu. Dikatakannya bahwa banyak dari warga yang ingin di photo untuk dijadikan sebagai kenang-kenangan.
"Lumayan lah, mereka biasanya selain sebagai kenang-kenangan juga untuk diunggah di media sosial," kata Miing, ketika ditemui di kawasan Puncak Pass, Minggu (17/09/2023).
Miing mengungkapkan bahwa juru photo dikawasan itu ada dua yaitu photo diam dan photo bergerak. Dia sendiri biasa mengambil photo bergerak dimana kendaraan khususnya pengendara motor sedang berkendaraan dikawasan itu yang mirip dengan belokan sirkuit.
"Sebelumnya saya pengalaman di bidang potografi dan sekarang jadi photograper kendaraan bergerak apalagi kebanyakan mereka yang diphoto maunya dibelikan ini," ungkapnya.
Berbeda dengan photo diam yang harganya Rp5000, untuk harga per photonya lebih mahal. Ini dikarenakan faktor gangguan yang timbul saat objek berada dijalan.
"Kalau photo bergerak beda harganya antara Rp7.500 hingga Rp15.000, ya soalnya kadang ada gangguan dari kendaraan lain," jelasnya.
Meski pendapatan tidak menentu namun akhir pekan merupakan waktu yang paling dinanti dimana pengunjung kawasan yang merupakan perbatasan Cianjur - Bogor ini ramai didatangi warga luar daerah itu.
"Kalau lagi sepi bisa dapat Rp250.000 perhari tp rata-rata Rp500.000, pernah saya dapet sehari sampai Rp1.500.000," tuturnya.
Dengan penghasilan seperti itu dia amat bersyukur dan berharap bisa sehat dan rezeki terus lancar.
Sementara itu, Nadia, salah seorang pengguna jasa photography asal Depok, merasa senang dengan adanya photograper itu. Dia bersama temennya merasa terbantu.
"Ya seneng ya, soalnya kita di motor ga perlu turun dulu dan hasilnya sangat bagus, beda dengan pake hape," ungkapnya.
Editor : Ayi Sopiandi