CIANJUR, iNewsCianjur.id - Pasca terjadinya gempa di Kabupaten Cianjur yang sempat merontokan perekonomian kini sedikit demi sedikit mulai pulih dan bangkit.
Termasuk investasi trendnya cenderung menggeliat dengan menjamurnya pelaku-pelaku usaha baru pada sektor perdagangan dan jasa. Hal itu cukup berkontribusi terhadap capaian penerimaan investasi tahun ini.
Menurut Sekretaris Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kabupaten Cianjur, Suferi Faisal, mengakui saat terjadinya gempa bumi yang memporakporandakan infrastruktur di Kabupaten Cianjur sempat membuat khawatir iklim ivestasi akan terjun bebas.
Namun setelah berjalan hampir satu tahun ternyata mulai bangkit kembali dan investor mulai percaya lagi dan siap berinvestasi. Tahun ini DPMPTSP penerimaan investasi ditarget sebesar Rp1,656 triliun. Memasuki triwulan ketiga atau pekan kedua Agustus, secara persentase realisasi penerimaan investasi sudah mencapai kisaran 70% lebih.
"Kalau dinominalkan realisasi penerimaan investasi sudah mencapai sekitar Rp1,1 triliun dan kami optimis target hinggs akhir tahun akan tercapai," ujar Suferi kepada iNewsCianjur saat ditemui dikantornya, Kamis (24/8/2023).
Suferi menjelaskan, setiap tahun penerimaan investasi ditarget naik. Kenaikannya kisaran 1-2% per tahun dibanding target sebelumnya.
"Ada formulasinya untuk menghitung kenaikan target itu. Targetnya yang pasti setiap tahun naik sekitar satu sampai dua persen. Selama ini target itu selalu tercapai," ungkapnya.
Suferi menambahkan, sektor yang cukup berkontribusi terhadap iklim investasi di Kabupaten Cianjur masih didominasi perdagangan dan jasa. Di antaranya pada bidang kuliner atau waralaba yang mulai banyak membuka usaha di Cianjur.
"Kabupaten Cianjur itu bukan daerah industri seperti Kabupaten Karawang atau Bekasi. Jadi memang banyak pelaku usahanya yang bergerak di bidang perdagangan dan jasa, salah satunya waralaba," kata Suferi.
Suferi pun yakin seandainya nanti rencana tata ruang wilayah (RTRW) selesai, ada peluang iklim investasi akan semakin menggeliat. Sepengetahuannya, RTRW ditarget selesai tahun ini.
"Secara teknis soal RTRW itu ada di Dinas PUTR (Pekerjaan Umum dan Tata Ruang). Mudah-mudahan memang bisa selesai tahun ini sesuai yang ditargetkan," pungkasnya.
Editor : Ayi Sopiandi