get app
inews
Aa Read Next : SMURP Bagi-Bagi Produk Nasional di Aksi Semilyar Laknat Untuk Zionis Israel Depan Kedubes AS

Belasan Buruh Migran Indonesia Terjebak di Negara Konflik Minta Negara Bantu Pemulangan

Rabu, 22 Maret 2023 | 18:43 WIB
header img
(Foto : iNewsCianjur.id/ist.)

CIANJUR, iNewsCianjur.id -  Sebanyak 12 orang Buruh Migran Indonesia (BMI) kini terjebak di negara konflik Irak dan Suriah. Nasib mereka sangat memperihatinkan terlunta-lunta dan minta pertolongan untuk dipulangkan.

Hal tersebut dibenarkan Asosiasi Tenaga Kerja Indonesia Raya (Astakira) atas aduan para keluarga BMI yang datang mengadu.

"Iya benar ada orang tuanya atau saudaranya yang datang ke kantor kami. Mereka mengadukan nasib anggota keluarganya yang kini terjebak di negara konflik minta bantuan advokasi untuk memulangkan mereka," ujar Ketua Astakira Cianjur, Ali Hildan saat dihubungi iNewsCianjur melalui telepon, Rabu (22/3/23).

Ali Hildan yang akrab dipanggil Najib menyebutkan, BMI yang terjebak itu 7 orang di negara Irak dan 5 orang di Suriah. Tapi ke 12 orang itu hanya yang mengadukan dan minta diadvoaksi keluarganya datang ke Astakira. Mungkin yang tidak mengadu atau mengadu ke tempat lain masih banyak.

"Seperti dua orang ibu dan anaknya BMI asal Ciranjang tidak mengadu kepada kami tapi ke tempat lain," kata Najib.

Disebutkan Najib, kini kondisi mereka saat ini perlu penanganan segera, karena status yang tidak menentu, serta janji pekerjaan di negara penempatan yang tidak jelas.

"Mereka harus segera di tolong, kasihan. Melihat foto dan video yang diberikan kepada kami dan di medsos memang kondisinya sangat mengkhawatirkan," ujarnya. 

Menurut Ali, para korban biasanya tergiur dengan iming-iming pekerjaan di negara penempatan idaman dengan pendapatan yang besar.

"Tapi pada kenyataannya mereka malah dikirim ke negara konflik, sebagaimana kasus yang tengah kita tangani ini, mereka awalnya dijanjikan ke Dubai, tapi malah dikirim ke Suriah," tegas Najib.

Untuk itu, pihaknya telah melaporkan beberapa penyalur tenaga kerja ke pihak kepolisian terkait dugaan tindak pidana perdagangan orang (TPPO). Meski BMI tersebut berangkat secara ilegal dan bermasalah, pemerintah tidak bisa berpangku tangan apalagi abai terhadap permasalahan ini.

"Karena walau bagaimanapun para pekerja migran tersebut merupakan WNI, warga Cianjur sehingga negara tentunya harus hadir menolong mereka," pungkasnya. 

Editor : Ayi Sopiandi

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut