Budaya Papajar Sambut Puasa di Cianjur, Tingkat Kunjungan Wisata Pokland Meningkat

CIANJUR, iNewsCianjur.id - Budaya Papajar menyambut bulan suci Ramadan masih dipelihara secara baik oleh warga Cianjur. Hal tersebut terlihat dari tingkat kunjungan di Wana Wisata Pokland Kecamatan Haurwangi, Kabupaten Cianjur.

menjelang Bulan Ramadhan terjadi peningkatan hingga 60 persen lebih. Pasalnya, kenaikan pengunjung tersebut didominasi wisatawan lokal yang menggelar papajar bersama keluarga. 

Baca Juga

Warga Cimacan Cipanas Antusias Sambut HUT RI dengan Main Panjat Pinang

Budaya Papajar sendiri dikenal sederhana, hanya pergi ke tempat wisata dan makan bersama keluarga.

Pengelola Wana Wisata Pokland, Ayi Juanda mengatakan, menjelang bulan Ramadhan kunjungan wisatawan di Wisata Pokland mengalami peningkatan.

"Ada peningkatan mencapai 50 sampai 60 persen dari hari biasanya terutama di hari libur yaitu Sabtu dan Minggu," kata Pengelola Wisata Pokland, Ajun, Senin (12/3/2023).

Baca Juga

Pemdes Cimanggu Cibeber Sambut HUT RI dengan Cara Kompetensi Main Bola

Ajun mengatakan, hari Sabtu dan Minggu tingkat kunjungan sebanyak 500 sampai 600 orang pengunjung dari Kabupaten Cianjur dan Kabupaten Bandung Barat serta Bogor. 

"Untuk hari biasa pengunjung hanya mencapai 50 sampai 100 orang. Mereka kebanyakan datang bersama sanak saudaranya untuk papajar sebelum bulan puasa," katanya.

Elika Novianti (20) pengunjung asal Kota Bogor menuturkan, dirinya datang bersama keluarganya untuk menggelar papajar sebelum puasa. 

Baca Juga

Sambut Nataru Hotel di Puncak Persiapkan Agenda Menarik

"Kebetulan tahun ini saya beserta keluarga menengok saudara, jadi sekalian berlibur sambil papajar di Sana Wisata Pokland Cianjur," ujar dia. 

Menurutnya, ia baru pertama liburan ke Wana Wisata Pokland. Selain itu, wisata ini menjadi tujuan papajar karena ramai kabar tempatnya nyaman dan adem untuk berkumpul keluarga. 

"Memang adem dan nyaman untuk berkumpul keluarga. Hanya saja minim wahana, sehingga tidak ada permainan, tapi cukup seneng juga," katanya.

Editor : Ayi Sopiandi