JAKARTA, iNewsCianjur.id - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengimbau masyarakat tidak panik seiring penetapan status cacar monyet sebagai darurat kesehatan global. Alasan, selain belum ditemukan di Indonesia, penyakit tersebut tidak mematikan.
Tidak hanya itu, cacar monyet diketahui bisa sembuh sendiri. Caranya dengan memperkuat imunitas.
BACA JUGA:
Wapres Ma'ruf Amin Tegaskan Cacar Monyet Belum Masuk Indonesia
Juru Bicara Kemenkes Mohammad Syahril mengungkapkan, kasus kematian akibat cacar monyet sangat rendah. Berdasarkan data, dari 17.156 kasus cacar monyet secara global, hanya 5 kasus yang menyebabkan kematian.
"Kelima kasus meninggal dunia akibat cacar monyet semuanya dilaporkan berasal dari Afrika," paparnya dalam konferensi pers virtual, Rabu (27/7/2022).
Dari laporan tersebut, Syahril menegaskan bahwa sangat kecil risiko cacar monyet menyebabkan kematian. "Case fatality rate-nya hanya 0-11%," tambahnya.
BACA JUGA:
WHO Tetapkan Status Darurat Cacar Monyet, Pemerintah Siapkan Antisipasi
Bahkan, penyakit ini pun rendah sekali potensinya menyebabkan keparahan. Walau, menurut beberapa laporan, pasien cacar monyet mengalami beberapa komplikasi serius. Tapi, angka kasusnya sangatlah sedikit. Komplikasi yang dilaporkan muncul antara lain infeksi sekunder, bronkopneumonia, sepsis, ensefalitis, bahkan infeksi kornea yang bisa menyebabkan kebutaan.
"Komplikasi itu muncul tidak pada semua pasien cacar monyet, melainkan hanya pada pasien yang kondisinya sangat buruk," tegas Syahril.
Karena itu, Syahril mengimbau kepada masyarakat untuk tidak terlalu panik, tapi tetap waspada dan hati-hati. Upaya pencegahan tetap harus dilakukan dengan mengutamakan perilaku hidup bersih dan sehat.
BACA JUGA:
Pemerintah Tunjuk 2 Laboratorium Pendeteksi Penyakit Cacar Monyet
Perlu diketahui, cacar monyet ini termasuk dalam penyakit yang bisa sembuh sendiri. Memperkuat sistem imunitas ataupun memperbaiki gejala yang muncul sudah cukup dalam menangani cacar monyet.
"Kalau kena cacar monyet tapi tidak ada komplikasi berarti, dengan istirahat yang cukup, meningkatkan imunitas tubuh, jalani pola hidup bersih dan sehat, makan makanan bergizi seimbang, penyakitnya bisa sembuh," ungkap Syahril.
"Tapi, kalau dalam proses perjalanan penyakitnya muncul komplikasi yang semakin lama semakin buruk, tentu diperlukan terapi pengobatan lanjutan supaya komplikasi tidak semakin parah," tambahnya
Editor : Nursidik