NEW DELHI, iNewsMadiun.id - Orang terkaya di India dan Asia, Gautam Adani menggeser peringkat Bill Gates dari dari daftar Miliarder Terkaya di Dunia versi Forbes. Adani berada di peringkat keempat setelah pendiri Microsoft itu mendonasikan 20 miliar dolar AS atau Rp300 triliun yayasan amalnya, Bill & Melinda Gates Foundation.
Dalam daftar Real Time Billionaires Forbes, kekayaan Adani saat ini tercatat sebesar 112,6 miliar dolar AS atau Rp1.689 triliun saat ini. Sedangkan kekayaan Gates sebesar 103 miliar dolar AS atau Rp1.544,6 triliun.
BACA JUGA:
Konglomerat India Jadi Orang Terkaya ke-4 Dunia usai Bill Gates Donasi Rp300 Triliun
Adani adalah konglomerat multinasional pemilik Adani Group. Mengutip Sugermint, Adani lahir dalam keluarga Gujarati-Jain pada 24 Juni 1962 di Ahmedabad, Gujarat. Ayahnya adalah seorang pedagang tekstil.
Adani memiliki 7 saudara kandung dan orang tuanya bermigrasi dari kota kecil Tharad di bagian utara Gujarat dengan harapan bisa mendapatkan kesempatan yang lebih baik bagi keluarganya.
BACA JUGA:
Bill Gates Ingin Keluar dari Daftar Orang Terkaya Dunia, Sumbangkan Harta Rp300 Triliun
Adani menyelesaikan SMA di Sheth Chimanlal Nagindas Vidyalaya di Ahmedabad. Setelah itu, dia mendaftar kuliah di Universitas Gujarat, namun menyadari bidang akademisi tidak cocok dengannya, sehingga memilih putus kuliah setelah tahun kedua kuliahnya.
Pada 1978, sebagai seorang remaja, Adani pindah ke Mumbai, kota impiannya dengan hanya membawa 100 rupee. Dia bekerja sebagai penyortir berlian untuk Mahendra Brothers selama 2-3 tahun. Pada saat yang sama, dia mendirikan perusahaan pialang berlian sendiri di Zaveri Bazaar, pasar perhiasan Mumbai yang tak tertandingi.
BACA JUGA:
10 Orang Terkaya Sepanjang Masa: Peringkat 1 Berharta 100 Triliun Dolar AS, Bukan Mansa Musa
Selanjutnya pada 1981, Mansukhbhai Adani, kakak laki-lakinya membeli unit bisnis plastik di Ahmedabad dan mengajaknya mengelola bisnis tersebut. Adani memulai bisnis impor polimer primer untuk industri kecil pada 1985. Tiga tahun kemudian, dia mendirikan Adani Exports Limited, perusahaan induk dari Grup Adani. Saat ini, perusahaan itu dikenal sebagai Adani Enterprises Limited, di mana awalnya bergerak di bidang listrik dan komoditas pertanian.
Adani Enterprises Limited mendiversifikasi bisnisnya ke bidang logistik, sumber daya, energi, kedirgantaraan, pertanian, pertahanan, dan lainnya. Sedangkan Adani Exports Limited terlibat dalam pengembangan dan operasi pelabuhan di India. Pada 1991, Adani mulai mengembangkan usahanya ke bidang perdagangan produk agro, tekstil, dan logam.
BACA JUGA:
Kekayaan Keluarga Kerajaan Arab Saudi Fantastis, Elon Musk Lewat
Pada 1993, Adani mendapat kontrak dari Pemerintah Gujarat untuk outsourcing manajerial Pelabuhan Mundra. Pada 1995, Adani memulai dermaga pertamanya yang dioperasikan oleh Pelabuhan Mundra dan Kawasan Ekonomi Khusus. Pelabuhan Mundra memiliki kapasitas lebih dari 200 juta ton kargo per tahun dan merupakan pelabuhan sektor swasta terbesar di India.
Setahun setelahnya, Adani mendirikan Adani Power Limited. Adani Power memiliki pembangkit listrik termal 4.620 MW. Adani Power Limited adalah produsen listrik termal swasta terbesar di India. Adani memasuki bisnis pembangkit listrik pada 2006. Pada 2009 hingga 2012, dia mengakuisisi Abbot Point Port di Australia dan Carmichael Coal di Queensland.
Menurut Forbes, Adani memiliki 75 persen saham di Adani Transmission, 75 persen saham di Adani Enterprises, 66 persen saham di Adani Ports & SEZ Limited, 73 persen saham Adani Power.
Adani yang saat ini berusia 60 tahun memulai pertama kali muncul dalam daftar Miliarder Dunia versi Forbes pada 2008 dengan kekayaan 9,3 miliar dolar AS. Dia menyalip sesama miliarder India Mukesh Ambani untuk menjadi orang terkaya di Asia pada Februari 2022. Dia memiliki kekayaan sebesar 90,1 miliar dolar AS saat itu dan berada di peringkat 10 orang terkaya dunia.
Sementara pada Juni lalu, Adani dan keluarganya berjanji untuk menyumbangkan 600 miliar rupee atau 7,7 miliar dolar AS untuk berbagai kegiatan sosial untuk menandai ulang tahunnya ke-60.
Editor : Nursidik