7 Kota Di Dunia Yang Hanya Dihuni Satu Orang Penduduk

JAKARTA, iNewsCianjur.id - Ada 7 kota di dunia yang hanya dihuni satu orang penduduk. Ya, berbeda dari kota-kota manapun di dunia, sejumlah kota di negara ini terkenal sangat sepi dan hanya dihuni oleh satu orang penduduk saja.

Tentu ini sangat berbeda dengan kota-kota lainnya di dunia yang mempunyai banyak penduduk. Misalnya saja, kota Jakarta, yang menjadi salah satu kota terpadat di Indonesia.

BACA JUGA:
Ini Daftar 5 Kota Tersepi di Indonesia, Cocok Bagi yang Tak Suka Keramaian

 Nah, lantas apa saja sih kota di dunia yang hanya dihuni satu orang penduduk? Berikut daftarnya seperti dirangkum dari situs Oddee.

Jordan River, Kanada

Di urutan pertama ada Jordan River di Kanada. Kota ini sebenarnya memiliki pemandangan yang indah. Tetapi, kota di dekat Sungai Yordan ini sering mengalami bencana seperti gempa bumi dan banjir, sehingga banyak penduduk yang memilih pergi dari kota itu. Namun seorang warga di sana, Hugh Pite menolak untuk pindah. Meskipun dia sempat diperingatkan tentang bahaya tinggal di kota itu, namun dia mengatakan tidak akan pernah pergi dari sana.

BACA JUGA:
Mengenal 5 Kota Tersepi di Indonesia, Pernah Singgah?

Monowi, Nebraska

Kemudian ada Monowi di Nebraska, Amerika Serikat. Di sana terdapat satu orang penduduk bernama Elsie Eiler. Ya, dia adalah satu-satunya penghuni di Monowi. Sebelumnya, kota kecil itu berpenduduk dua orang yaitu suami Eiler, Rudy. Namun, Rudy dikehui meninggal dunia pada tahun 2004.

Buford, Wyoming

Selanjutnya ada Buford di Wyoming, Amerika Serikat. Kota ini terletak di ketinggian 8.000 kaki atau 2.400 m. Penduduk yang tinggal di kota ini yakni Sammons yang pindah ke Buford pada tahun 1980 bersama istri dan putranya. Pada tahun 1992, dia membeli kota itu.

Namun istrinya meninggal pada tahun 1995 dan putranya pindah sekitar tahun 2007, sehingga menjadikannya satu-satunya penduduk di Buford. Kota itu lalu dijual ke orang Vietnam, yang kemudian menamakan kota itu dengan nama ‘PhinDeli Town Buford’.

 Lost Springs, Wyoming

Di urutan berikutnya ada kota kecil di Wyoming yaitu Lost Springs. Kota ini didirikan pada tahun 1911, dan awalnya memiliki 200 penduduk, yang sebagian besar bekerja di tambang batu bara Rosin di dekatnya. Setelah ditutup sekitar tahun 1930, populasi Lost Springs terus menurun.

Pada sensus tahun 2000, hanya satu orang yang tinggal di Lost Springs. Namun, Walikota Leda Price mengklaim angka itu tidak akurat dan mengklaim Lost Springs memiliki empat penduduk.

Villa Epecuen, Argentina

Villa Epecuen di Argentina ini merupakan sebuah desa wisata di sepanjang pantai Lago Epecuen, sebuah danau garam sekitar 600 kilometer barat daya Buenos Aires, Argentina. Pada tahun 1970-an, populasi kota mencapai puncaknya dengan lebih dari 5.000 orang. Pada masanya, ada 300 bisnis berkembang di sana, termasuk hotel, hostel, spa, toko, dan museum. 

Namun, pada 1985, sejumlah besar air menerobos bendungan dan menggenangi sebagian besar kota. Kemudian di tahun 1993, banjir kembali menggenangi kota hingga setinggi 10 meter. Setelah itu, 25 tahun kemudian, pada 2009, air mulai surut dan Villa Epecuen mulai muncul kembali ke permukaan. Para penduduk tidak ada yang kembali ke sana kecuali Pablo Novak yang menjadi satu-satunya penduduk di kota itu.

Tomioka, Jepang

Di urutan berikutnya ada Tomioka di Jepang. Akibat gempa dan tsunami di 2011, pembangkit listrik tenaga nuklir yang ada di sekirar kota itu hancur dan menyebabkan kontaminasi nuklir tingkat tinggi, sehingga memaksa evakuasi ratusan ribu penduduk.

Naoto Matsumura adalah satu-satunya penghuni kota. Dia hidup tanpa air atau listrik yang mengalir. Dia diketahui sempat melarikan diri bersama ribuan orang lainnya, tetapi dia kembali untuk merawat tanah, hewan terlantar, dan pemakaman lokal.

Cass, New Zealand

Terakhir ada Cass, di New Zealand. Cass merupakan sebuah wilayah di Distrik Selwyn Canterbury di Pulau Selatan New Zealand. Ini adalah salah satu dari sedikit tempat di dunia dengan jumlah populasi satu orang. Dia adalah Barrie Drummond yang ditawari pekerjaan di Cass dan tidak mengira bahwa dia akan bertahan di tempat itu meski dia hanya satu-satunya penduduk di kota. (*)

Editor : Nursidik