get app
inews
Aa Read Next : Truk Angkut Ekskavator Nyangkut di Atap SPBU Viral, Kata Netizen Sopirnya Mengira Dia Bawa Mobil Agy

Curangi Meteran, SPBU Ternyata Bisa Raup Cuan Rp5 Juta Sehari

Senin, 11 Juli 2022 | 16:38 WIB
header img
Aksi "nakal" pengelola Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) masih terjadi di Tanah Air. (Foto: MPI)

JAKARTA, iNewsCianjur.id - Aksi "nakal" pengelola Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) masih terjadi di Tanah Air. Di salah satu lokasi SPBU yang diduga melakukan modifikasi pada meteran, pihak pengelola bisa hingga mengantongi keuntungan hingga Rp5 juta dalam sehari.

Aksi curang tersebut diungkap oleh Polda Banten, terhadap salah satu SPBU yang berlokasi di Jalan Raya Serang-Jakarta KM 70 Kecamatan Kibin, Kabupaten Serang Banten.

BACA JUGA:
Curang, SPBU di Ciputat Rugikan Konsumen hingga Rp2 Miliar

Kabid Humas Polda Banten Kombes Pol Shinto Silitonga menjelaskan modus SPBU curang itu dengan cara memodifikasi mesin dispenser menggunakan alat berupa remote control.

Hal tersebut membuat alat pengukur pada SPBU itu bisa berubah, atau bisa dikatakan jumlah uang yang dibayarkan untuk membeli SPBU, tidak sama dengan jumlah bensin yang diterima oleh pembelinya.

"Pertalite, Pertamax, Pertamina Dex, Dexlite, dan Solar yang dilakukan oleh petugas SPBU tersebut dengan cara melakukan pengaturan pada mesin dispenser yang sudah dimodifikasi dengan menggunakan alat berupa remote control,” kata Shinto pada keterangan tertulisnya, dikutip Minggu (26/6/2022).

 

Kasubbid I Industri Perdagangan dan Investasi (Indagsi) Ditreskrimsus Polda Banten Kompol Chandra Sasongko dari aksinya tersebut setidaknya pihak pengelola SPBU mampu meraup keuntungan hingga Rp7 miliar.

"Dari hasil pemeriksaan para pelaku menjalankan kecurangan penjualan BBM ini mendapat keuntungan sebesar 4-5 juta per hari dengan jumlah keuntungan sekitar Rp7.000.000.000,” kata Chandra

Menurutnya para pelaku dengan sengaja menambahkan komponen elektrik remote control serta saklar otomatis pada dispenser SPBU, sehingga dalam memperdagangkan BBM jenis Pertalite, Pertamax, Pertamina Dex, Dexlite, dan Solar yang mengakibatkan tidak sesuai dengan ukuran takaran timbangan atau jumlah yang dibeli.

"Lain menurut ukuran yang sebenarnya, isi bersih, berat bersih, atau jumlah yang sebenarnya,” pungkas Chandra.

 

Editor : Nursidik

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut