CIANJUR, iNews.id - Kisah Desa Huaxi China menarik untuk diulas. Pasalnya, desa ini tersohor sebagai desa terkaya di dunia. Lokasi desa Huaxi terletak di sebelah timur Kota Jiangyin, Provinsi Jiangsu, China.
Jika umumnya sebuah desa identik dengan pemukiman sederhana dengan ekonomi masyarakat yang menengah ke bawah, citra tersebut sama sekali bertolak belakang dengan desa Huaxi. Desa Huaxi justru dipenuhi dengan pemukiman elite dan bangunan-bangunan mewah. Geliat roda perekonomian di sektor industri padat modal dan padat karya juga mewarnai kehidupan di Desa Huaxi.
Dilansir iNews.id dari berbagai sumber, Rabu (5/18/2022), berikut ini adalah kisah Desa Huaxi China yang akan membuat banyak orang terpukau. Huaxi adalah salah satu desa di Provinsi Jiangsu, China yang tidak banyak orang tahu mengenai kisah kemasyhurannya.
Pasalnya, kisah desa Huaxi China memang jarang muncul dalam pemberitaan. Namun, siapa sangka jika desa ini adalah desa yang sangat kaya berkat sektor industri. Kebesaran Desa Huaxi tak terlepas dari peran seorang Mantan Sekretaris Komite Partai Komunis, Wu Renbao pada tahun 1960.
Tanpa sepengetahuan pemerintah China saat itu, Wu Renabo mampu mengubah desa miskin yang semula mayoritas penduduknya adalah petani. Melansir tulisan Antonio Faccilongo, seorang fotografer dokumenter sekaligus profesor fotografi di Rome University of Fine Arts, walikota Wu Renbao pada tahun 1964 berhasil meyakinkan penduduk Huaxi untuk menginvestasikan uang mereka guna pembangunan pabrik baja tanpa sepengetahuan pihak berwenang.
Pendapatan yang dihasilkan oleh aktivitas rahasia itu kemudian dibagi rata, tanpa memandang posisi yang dijabat masing-masing warga. Berkat bisnis industri tersebut, Desa Huaxi semakin maju pesat dan terus berkembang hingga saat ini. Tak hanya sektor industri baja, desa ini juga dibesarkan oleh industri tekstil dan sektor ekspor-impor.
"Saat ini terhitung ada lebih dari 100 perusahaan termasuk tekstil, metalurgi, ekonomi digital dan keuangan bisnis," tulis Antonio Faccilongo melalui akun Instagram pribadinya pada 22 April 2022.
Dikutip dari IDX Channel, Huaxi kini dihuni oleh sekitar 2.000 penduduk dengan rekening tabungan mencapai USD 250 ribu atau setara Rp3,6 miliar (Rp14.360 per USD). Jumlah tersebut tentu sangat fantastis untuk sebuah desa. Huaxi memiliki perusahaan besar yang bergerak di industri baja.
Tak hanya itu, penduduknya juga mendapatkan layanan kesehatan dan pendidikan gratis. Penduduk Huaxi yang dulunya miskin, kini semuanya bisa memiliki rumah seperti villa dan mobil mewah.
Pada tahun 2011, tepatnya hari jadi desa yang ke-50, desa ini membangun gedung pencakar langit setinggi 328 meter yang diberi nama Zengdi Kongzhong. Saking kayanya, salah satu alat transportasi umum yang kerap digunakan warga desa ini adalah helikopter.
Pemerintah setempat menyewa operator helikopter dari perusahaan penerbangan Tongyong guna melakukan perjalanan dari kota satu ke kota berikutnya. Memiliki Menara Ikonik Desa ini memiliki gedung tertinggi yang sangat ikonik dan menjadi salah satu yang terbesar di China dan dunia. Gedung tersebut bernama Zengdi Kongzhong.
Vagabond Journey menyebutkan, Zengdi Kongzhong saat ini merupakan gedung tertinggi ke-40 di dunia, terbesar ke-15 di Cina. Gedung ikonik itu lebih tinggi dari Menara Eiffel, Gedung Chrysler New York, semua yang ada di Tokyo, dan bahkan akan berada di atas Jembatan Shard London, yang dijadwalkan menjadi gedung tertinggi di UE ketika selesai tahun depan.
Gedung pencakar langit itu tingginya 74 lantai, dan mencapai 328 meter, sama tingginya dengan gedung tertinggi di Beijing. Zengdi Kongzhong pada dasarnya adalah tiga menara raksasa yang dirancang dalam konfigurasi segitiga dengan bola emas yang luar biasa ditempatkan di atasnya.
Kemegahan itu bukannya tidak disengaja, karena angka 328 sarat dengan makna. Dalam pemikiran Cina, 32 dikaitkan dengan bisnis dan 8 mewakili kemakmuran. Gabungan keduanya dapat melambangkan keberuntungan ke dalam satu gedung pencakar langit yang besar, mahal, dan sangat ikonik.
Editor : Nursidik