CIANJUR, iNews.id - Pinjaman Online (Pinjol) merebak dimana-mana. Praktik rentenir atau lintah darat di zaman digital saat ini semakin populer dan menjamur ke seluruh pelosok negeri.
Berkedok koperasi ataupun secara aplikasi online, Pinjol ini memang menjadi sebuah solusi bagi siapapun yang sedang membutuhkan uang dadakan.
Dikenal mudah dan cepat dalam pencairan, membuat Pinjol semakin populer di masyarakat.
Namun, siapa sangka ternyata Pinjol ini sangat memberatkan, karena disisi lain bunga pinjamannya itu begitu mencekik bagi nasabahnya.
"Masyarakat jangan mau terjebak oleh Bank Emok atau pinjol. Sebab bunganya akan mencekik," kata Bupati Sukabumi, Marwan Hamami, ketika wawancara dengan wartawan.
Baru-baru ini Pemerintah Kabupaten Sukabumi meluncurkan sebuah program, yang bertujuan untuk mengantisipasi kecanduan masyarakat terhadap Pinjol.
Untuk tahun ini BPR Sukabumi mengalokasikan dana pinjaman Sahabat Mikro lebih dari Rp10 miliar. Selain program pinjaman, upaya lainnya yang tengah berjalan adalah menggagas pembentukan BPR berbasis syariah.
"Manfaatkan program minjaman modal yang digulirkan pemerintah daerah melalui BPR," kata Marwan Hamami, dikutip dari laman iNews Sukabumi, Jum'at (17/6/2022).
Dari penelusuran iNews.id Cianjur, Pinjol dan Koperasi sebagai kedok rentenir sudah tumbuh subur dan menjalar, bertebaran ke seluruh pelosok di Kabupaten Cianjur.
Miris memang, tapi apalah daya bagi masyarakat Cianjur. Mungkin peminjaman uang di Pinjol dan Koperasi ini adalah sebagai solusi keterpaksaan, karena sebuah desakan kebutuhan.
Disaat tidak ada teman, saudara dan pihak lain yang bisa menolong, si marketing Koperasi dan aplikasi Pinjol lah yang datang tepat waktu dan sehingga seakan menjadi pahlawan.
Editor : Nursidik