Sementara itu, pihak sekolah mengakui bahwa saat hujan deras disertai angin kencang, kegiatan belajar mengajar (KBM) di ruang kelas yang rusak terpaksa dipindahkan ke ruangan lain yang dinilai lebih aman. Namun demikian, karena keterbatasan ruang, tiga kelas tersebut masih tetap digunakan untuk KBM sehari-hari.
Kepala SD Negeri Parungponteng, Dadang, menjelaskan bahwa kerusakan bangunan tersebut terjadi sejak sekitar tahun 2017 akibat hujan deras disertai angin kencang. Pihak sekolah, kata dia, telah berulang kali mengajukan permohonan perbaikan kepada Dinas Pendidikan, Kepemudaan, dan Olahraga (Disdikpora) melalui Koordinator Pendidikan Kecamatan Sukaresmi.
“Pengajuan perbaikan sudah kami sampaikan sejak lama, namun hingga kini belum ada realisasi,” pungkasnya.
Editor : Ayi Sopiandi
Artikel Terkait
