CIANJUR, iNewsCianjur.id – Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kabupaten Cianjur kembali tercoreng. Sebanyak 30 siswa SD Negeri Taruna Bakti, Desa Sarampad, Kecamatan Cugenang, tumbang setelah menyantap menu MBG pada Kamis (25/9/2025) kemarin.
Gejala keracunan massal pun membuat suasana sekolah berubah panik.
Mayoritas korban adalah siswa kelas 4 dan 5, bahkan seorang guru kelas 1 ikut merasakan gejala serupa. Kepala SDN Taruna Bakti, Nani Hertiani, menyebut satu siswa harus dirujuk ke Puskesmas Cugenang, sementara 29 lainnya menjalani perawatan di rumah masing-masing dengan pengawasan tenaga medis.
“Paling banyak itu kelas 4 dan 5, tapi ada juga kelas 1 yang sakit perut. Guru kelas 1 pun muntah-muntah setelah mencicipi makanan,” ujar Nani.
Gejala yang dialami siswa mulai dari mual, muntah, sakit perut, hingga pusing. Guru kelas 1, Yayu Wahyuni, bahkan mengaku langsung menghentikan siswanya makan setelah mencicipi makanan yang terasa aneh.
“Rasanya pahit, bau, tidak enak. Saya larang anak-anak makan, tapi sebagian sudah terlanjur. Saya sendiri muntah dan sampai sekarang masih pusing,” ungkapnya.
Menu MBG saat itu terdiri dari kentang goreng, tempe, ayam suwir, dan buncis. Berdasarkan keterangan pihak sekolah, dugaan kuat keracunan bersumber dari tempe yang sudah tidak layak konsumsi.
“Tempenya bau, pahit, dan agak menghitam,” tambah Nani.
Tragisnya, kasus ini bukan pertama kali terjadi. Dalam catatan iNewsCianjur.id, sudah tujuh kali kasus keracunan massal akibat MBG terjadi di Kabupaten Cianjur, dengan total 166 korban dari tingkat SD hingga SMA.
Editor : Ayi Sopiandi
Artikel Terkait