CIANJUR, iNewsCianjur.id - Kecamatan Sindangbarang berpotensi jadi hulu-hilir komoditas jagung dengan luas tanam per tahun bisa mencapai 1.200 hektar (Ha).
Kepala UPTD PP Kecamatan Sindangbarang, Ayi Setiawan mengatakan, dijadikan hulu hilir komoditas jagung kedepannya, para petani dapat melakukan penjualan produk jagung, seperti jagung pecah, pakan, tepung jagung, atau minyak jagung.
"Bahkan bisa juga dijadikan produk olahan makanan berbahan dasar jagung, seperti tortila, kripik jagung dan sebagainya. Dengan rencana tersebut, para petani dapat melakukan penanaman dengan pola tanam MT 1, MT 2, bahkan dengan MT 3," ujarnya, Kamis 5 September 2024.
Dia mengatakan, tahun 2022 pihaknya sudah mempromosikan komoditas jagung sebagai unggulan Sindangbarang, mempunyai value added yang tinggi.
Di tahun 2023, pihaknya pun memfasilitasi para petani dengan bantuan Saprodi (benih pupuk). Menyuluhkan sistem BD tanaman jagung sesuai GAP. Tahun 2024 juga mempromosikan komoditas unggulan ke jagung hibrida ke berbagai stakeholder dinas-dinas terkait, swasta, serta pihak terkait lain..
"Tahun 2025 mendatang, memfasilitasi alat dan mesin (alsin) pertanian pra-panen dan pasca panen untuk mendukung hasil produksi tanaman jagung, memfasilitasi Saprodi, menjalin kemitraan dengan berbagai pihak, memberikan penyuluhan pasca panen dan pengolahan hasil tanaman jagung kepada petani," jelasnya.
Dia menambahkan, tahun 2026 menguatkan kemitraan kepada petani jagung, dalam mengembangkan teknik pasca panen dan pengolahan hasil.
Memfasilitasi petani jagung dalam pasca panen. Mengusulkan pembangunan pengering (dryer) jagung pada saat musim hujan.
"Dryer menjadi kebutuhan petani dalam pengeringan jagung baik vertikal dryer atau bed dryer. Rencananya ada dua unit yang kita alokasikan dryer di Desa Mekarlaksana dan di Desa Jayagiri," pungkasnya.
Editor : Azhari
Artikel Terkait