CIANJUR, iNewsCianjur.id - Bupati Cianjur, Herman Suherman mengaku prihatin dengan maraknya fenomena judi online (judol) yang menjangkiti seluruh lapisan masyarakat.
Pasalnya pelaku judol kini tidak mengenal profesi dan latar belakang pekerjaan, termasuk aparatur sipil negara (ASN).
"Itu merupakan sikap individual, semua lapisan masyarakat bisa terjerat termasuk ASN," ujar Herman Minggu, 30 Juni 2024.
Herman akui tidak bisa merinci apakah ada ASN di lingkungan Pemda Cianjur yang ikut bermain judi online.
"Namun kan belum tentu juga ASN yang melakukan judi online, tidak langsung mungkin sharing sama teman-temannya. Nanti di antara mereka yang melakukan perjudian. Risikonya judi online mesti banyak kalahnya," kata Herman.
Namun untuk memberantas perjudian, pemerintah daerah perlu melakukan koordinasi lintas sektoral. Secara aturan hukum, koordinasi dilakukan juga dengan aparat penegak hukum.
Bentuk dan jenis judi online pun sekarang sudah beragam mulai dari tebak nomor, skor pertandingan sepak bola, judi slot, atau olahraga lainnya serta permainan gim.
"Memberantas judi online itu bukan hanya tugas pemerintah. Semua elemen harus ikut terlibat, termasuk masyarakat, orangtua, dan lainnya," tegas Herman.
Menurut Herman, masyarakat harus bisa lebih bijak menyikapi munculnya aplikasi-aplikasi yang mengarah ke praktik perjudian. Baginya, apapun bentuk praktik perjudian tetap tak bisa ditoleransi.
"Kita tahu, tidak ada dari hasil judi itu yang bisa membuat orang jadi kaya. Yang pasti judi itu menyengsarakan. Ini sistemnya algoritma. Mungkin saja bisa menang karena distel alatnya, tapi bisa kalah berkali-kali. Yang menang akan ketagihan, yang kalah penasaran. Hati-hati itu jebakan," sebut Herman.
Herman mengingatkan, secara kasat mata, namanya permainan, tentu segala sesuatunya sudah didesain sedemikian rupa. Bisa jadi untuk memancing agar ketagihan, sengaja dimenangkan satu kali tapi kalahnya berkali-kali.
Editor : Azhari
Artikel Terkait