CIANJUR, iNewsCianjur.id - Amorphophallus Titanum Beec atau yang dikenal dengan nama bunga bangkai kembali mekar di Kebun Raya Cibodas, Sabtu (25/5/2025) kemarin.
Berdasarkan informasi yang berhasil dihimlhn, bunga bangkai tersebut merupakan induk bunga bangkai yang ada di Kebun Raya Cibodas, dan sudah mekar untuk ke-7 kalinya setelah pertama kali mekar di tahun 2003 dengan tinggi berbunga mencapai 2,7 meter.
Pada tahun 2007, bunga bangkai tersebut mekar dengan ketinggian mencapai 3,17 meter, tahun 2011 mencapai 3,2 meter, tahun 2016 memiliki ketinggian 3,735 sentimeter, sedangkan tahun 2017 mencapai 3,4 meter, tahun 2020 3,52 meter. Tanaman bunga bangkai yang mekar saat ini diperkirakan sudah berumur 35 tahun.
Peneliti Ahli Muda Riset Biosistematika dan Evolusi (BRIN) Destri mengatakan, di tahun 2016 bunga bangkai tersebut memiliki ketinggian 3,735 sentimeter, dan langsung berbunga lagi di tahun 2017 dengan ketinggian 3,4 meter tanpa ada fase vegetatif sehingga mempengaruhi cadangan makanan yang terdapat di umbi karena untuk sekali berbunga akan membutuhkan energi besar.
"Tanaman ini butuh waktu untuk memasak cadangan energi di umbi hingga suatu saat nanti bisa kembali pada kondisi yang sama dengan tahun 2016 atau mungkin bisa lebih," kata Destri, Minggu (26/5/2024) kemarin.
Dikatakan Destri, tanaman yang memiliki bentuk perbungaan menjulang tinggi. Dengan tongkol atau spadix yang dikelilingi oleh selendang, bunga saat mekar berwarna merah hati, tanaman merupakan asli Indonesia endemik Sumatera. Bunga bangkai ini selain memiliki aroma yang khas seperti bau bangkai juga mempunyai permukaan terbesar di dunia atau disebut sebagai The giant inflorescent in the world.
Selain itu lanjut Destri tanaman ini memiliki masa berbunga empat tahun sekali dengan tiga fase pertumbuhan yaitu fase vegetatif (berdaun) generatif (berbunga) dan fase dorman (istirahat).
"Saat tanaman ini berbunga, kita hanya bisa menikmatinya selama tiga hingga lima hari hal tersebutlah yang menarik perhatian masyarakat untuk melihatnya," ujarnya.
Destri mengatakan tanaman yang termasuk dalam kategori spesies ini terancam punah berdasarkan penilaian dari internasional Union for conservation (IUCN) tahun 2012 pun dilindungi keberadaannya Dengan Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 1999.
"Tak sedikit pengunjung (wisatawan) yang datang ke Kebun Raya Cibodas mampir dan mengabadikannya dengan cara selfie," pungkasnya.
Editor : Ayi Sopiandi
Artikel Terkait