CIANJUR, iNewsCianjur.id - Kasus Deman Berdarah Dengue (DBD) si Kabupaten Cianjur termasuk masih tinggi. Bahkan Kabupaten Cianjur termasuk peringkat ke 13 dari 27 Kota dan Kabupaten di Jawa Barat dengan kasus DBD tertinggi.
Guna mengatasi dan menekan kasis DBD, Pemerintah Kabupaten Cianjur, meluncurkan program Jumat Cari dan Musnahkan Jentik (Jumat Cantik). Dengan program tersebut diharapkan dapat mengingatkan masyarakat akan pentingnya melakukan pemberantasan sarang nyamuk di rumah dan lingkungan tempat tinggalnya, bukan hanya dilakukan pengasapan atau fogging.
Hal itu diungkpan Bupati Cianjur, Herman Suherman, pihaknya berharap dengan digencarkannya program tersebut, Dinkes Cianjur untuk menggencarkan program Jumat Cantik di sejumlah wilayah guna menekan angka kasus DBD
"Selama tiga bulan terakhir ini Dinas Kesehatan Cianjur telah menangani 600 kasus DBD, sebagian besar pasien sembuh dan enam orang meninggal dunia," kata Herman.
Menurut Herman, target dari program tersebut, bagi masyarakat yang terjangkit cepat sembuh, bersih-bersih dan melakukan fogging serta sosialisasi untuk meminimalisir penyakit DBD. Sedangkan desa yang rawan terjadi kasus DBD harus memiliki alat fogging sendiri.
"Untuk desa yang kasus DBD tinggi, kami sudah minta membeli alat fogging sendiri, sehingga saat terjadi kasus dapat langsung dilakukan penanganan cepat termasuk pengasapan tanpa harus menunggu," tegasnya.
Sementara itu Kepala Dinkes Cianjur, dr Yusman Faisal, mengatakan dengan maksimalnya penanganan bersama melalui program Jumat Cantik dapat menekan kasus DBD dan intinya dapat mengembalikan budaya bersih merata di seluruh wilayah Cianjur.
"Nanti kegiatan ini akan di evaluasi dan dimonitor setiap Puskesmas, sehingga budaya bersih yang dilakukan setiap satu pekan sekali pada hari Jumat, dapat meningkat di seluruh desa dan perkampungan di Cianjur. Selain itu pihaknya juga meminta kepala sekolah di Cianjur untuk mengajak siswa-siswi melakukan kegiatan yang sama setiap Jumat, sehingga mereka terbiasa menjaga kebersihan di lingkungan tempat tinggal-ya termasuk di sekolah," pungkas Yusman.
Editor : Ayi Sopiandi
Artikel Terkait