CIANJUR, iNewsCianjur.id - Hingga akhir Agustus 2023 tren angka prevalensi stunting di Cidaun Cianjur berada pada angka 43 persen dengan harapan diakhir tahun 2024 dapat terus ditekan.
Hal itu dikatakan Kepala Puskesmas DTP Cidaun H. Eman Sulaeman, saat ditemui di Puskesmas DPT Cidaun, Kamis (29/2/2024).
Eman mengatakan, upaya percepatan penurunan stunting dilakukan dengan intervensi sensitif dan spesifik dengan melibatkan lintas sektor serta kolaborasi.
"Kami fokus pada pencegahan, menyasar langsung penyebab terjadinya stunting yang didominasi sektor kesehatan melalui upaya preventif dimulai dari remaja putri, calon pengantin, ibu hamil juga ibu menyusui agar gizinya terpenuhi,” kata Eman.
Dalam pencegahan yang dilakukan pihaknya lanjut dia, memberikan tablet Laju Endap Darah (LED) setiap hari Jumat kepada remaja putri melalui sekolah. Dengan harapan upaya deteksi dini lebih luas sehingga bisa dilakukan penanganan dan pencegahan yang tepat.
"Pencegahan stunting berkaitan dengan seribu Hari Pertama Kehidupan (HPK) atau 1.000 HPK, yang merupakan masa awal kehidupan saat terbentuk janin dalam kandungan selama 270 hari, hingga dua tahun pertama kehidupan selama 730 hari," ujarnya.
Pihaknya berharap, upaya percepatan penurunan stunting benar-benar bisa berdampak untuk menghasilkan anak-anak yang sehat, dengan didukung kesadaran dan partisipasi masyarakat dalam pemenuhan gizi keluarga.
Editor : Ayi Sopiandi
Artikel Terkait