CIANJUR, iNewsCianjur.id - Memasuki tahun 2024 harga beras di Kabupaten Cianjur ternyata belum kembali kepada harga normal. Berbagai upaya telah dilakukan pemerintah, salah satunya pengendalian melalui Bulog
Menurut Wakil Pimpinan Cabang Bulog Subdivre Cianjur, Muhamad Ikbal, diakui harga beras akhir-akhir ini masih relatif cukup tinggi. Bulog sebagai institusi pengelolaan persediaan, distribusi, dan pengendalian harga beras, mengambil beberapa langkah untuk menekan harga beras.
"Kondisi harga beras saat ini memang masih tinggi. Kami menjalankan program untuk mengendalikan harga beras," ujar Ikbal kepada awak media, Senin dikantornya (29/1/2024).
Ada dua program untuk mengendalikan harga dan pasokan beras yang dilakukan Bulog Subdivre Cianjur. Pertama program penyaluran bantuan pangan dan kedua penjualan beras stabilitasi pasokan dan harga pangan (SPHP).
"Kedua program ini sama-sama dari pemerintah melalui Badan Pangan Nasional," ujarnya.
Bedanya, kata Ikbal, bantuan pangan diberikan kepada keluarga penerima manfaat (KPM) berdasarkan data pemerintah. Sementara program beras SPHP dijual di pasaran dengan harga eceran tertinggi (HET) sebesar Rp10.900 per kg.
"Jumlah penerima bantuan pangan di Kabupaten Cianjur sebanyak 277.079 KPM," katanya.
Sementara itu Kepala Bidang Ketahanan Pangan Dinas Tanaman Pangan Hortikultura Perkebunan dan Ketahanan Pangan (DTPHPKP) Kabupaten Cianjur, Abdul Hanan, mengatakan upaya mengendalikan harga berbagai komoditas kebutuhan masyarakat.
Salah satunya dilakukan dengan melaksanakan gelar pangan murah. Pelaksanaannya bekerja sama dengan berbagai elemen, termasuk Bulog.
"Gelar pangan murah menjual berbagai komoditas kebutuhan masyarakat dengan harga murah. Tahun ini belum dilaksanakan lagi. Kalau selama 2023 kita laksanakan lebih dari 10 kali gelar pangan murah di berbagai lokasi," pungkasnya.
Editor : Ayi Sopiandi
Artikel Terkait