1000 Siswa SMAN 1 Cianjur Menjadi Pemilih Pemula di Pemilu 2024

Dani Jatnika
Kepala SMAN 1 Cianjur Agam, Foto : iNewsCianjur.id

CIANJUR, iNewsCianjur.id – Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) I Cianjur mencatat ada sekitar 1000 jumlah siswa siswi yang sudah terdaftar sebagai pemilih pemula menjelang Pemilihan Umum (Pemilu) tahun 2024 mendatang. 

Jumlah tersebut didapat berdasarkan hasil pendataan Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil) Kabupaten Cianjur untuk keperluan perekaman dan pencetakan KTP elektronik.

Menurut Kepala SMAN 1 Cianjur DR. Agam Supriyanta membenarkan jika berdasarkan data jumlah secara keseluruhan anak didik yang ada dilingkungan SMAN 1 Cianjur, kurang lebih ada sekitar 1.300 orang. Namun berdasarkan pendataan administrasi dari kependudukan yang dilakukan Disdukcapil, terdapat 800 orang wajib KTP.

“Saat ini kami memiliki siswa siswi sekitar 1.300 orang. Dari jumlah tersebut ada 1.000-an yang merupakan pemilih pemula. Saat Disdukcapil melakukan pendataan, ada 800 siswa yang belum membuat KTP elektronik ditambah 200 orang siswa kelas XII yang sudah membuat KTP. Jadi total pemilih pemula di SMAN 1 Cianjur lebih kurang 1.000 orang,” ujar Agam, kepada awak media Selasa (7/11/2023).


Agam menjelasakan, pendataan yang dilakukan Disdukcapil terhadap siswa yang sudah berusia 17 tahun atau pada Februari 2024 sudah berusia 17 tahun. Pendataan untuk kepentingan perekaman dan pencetakan KTP elektronik yang nanti menjadi salah satu syarat mereka bisa memilih Pemilu 2024. 

“Memang dengan telah dibuatnya KTP elektronik bagi siswa kami, maka mereka nanti bisa menyalurkan hak pilihnya pada Pemilu 2024 sebagai pemilih pemula,” jelas Agam.

Agam menambahkan, langkah penting yang perlu dilakukan saat ini tentu sosialisasi tahapan Pemilu 2024 kepada para pemilih pemula. Meskipun, terkait sosialisasi itu tentu bukan tugas sekolah, melainkan tugas KPU sebagai pihak penyelenggara Pemilu. 

“Kita belum (koordinasi) dengan KPU. Barangkali kita menunggu perkembangan saja. Kalau nanti KPU akan melaksanakan sosialisasi ke sekolah-sekolah, tentu kami juga akan memfasilitasinya,” katanya.

Kalau KPU tidak ada jadwal sosialisasi ke sekolah-sekolah, pihaknya bisa saja mengundang sebagai narasumber pada momen-momen tertentu. Hal itu memungkinkan karena pada Kurikulum Merdeka salah satunya ada project Suara Demokrasi.

”Jadi momennya sangat pas. Bisa juga sosialisasinya dilakukan semisal saat pemilihan ketua OSIS, ketua ekstrakurikuler dan lainnya yang mengimplementasikan bagaimana memberikan suara pada proses pemilihannya. Ini saya kira momen yang pas mensosialisasikan Pemilu,” pungkasnya.

Editor : Ayi Sopiandi

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network