Bupati Cianjur Sebut Angka Putus Sekolah Berangsur Menurun

Dani Jatnika
Bupati Cianjur Herman Suherman (Foto : iNewsCianjur.id/Dani Jatnika.)

CIANJUR, iNewsCianjur.id - Jumlah angka anak putus sekolah di Kabupaten Cianjur cenderung menurun setiap tahunnya. Saat ini, tercacat hanya berkisar satu persen. 

Menurut Bupati Cianjur, Herman Suherman, sekarang ini hanya sebagian kecil masyarakat yang putus sekolah. Angka partisipasi sekolah sudah berada di kisaran 99 persen. Hanya sebagian kecil masyarakat yang putus sekolah.

Bupati Cianjur Herman Suherman menegaskan, selama kepemimpinannya, angka partisipasi sekolah sudah berada di kisaran 99 persen. Hanya sebagian kecil masyarakat yang putus sekolah.

"Sekarang angka putus sekolah trendnya terus menurun. Itu semua berkat partisipasi semua pihak termasuk dalam upaya mendorong agar anak-anak melanjutkan sekolah, kini angka partisipasi sekolah sudah berada dikisaran 99 persen," tegas Herman seusai upacara Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) di lapang komplek Pemkab Cianjur, Selasa (2/5/2023). 

Herman menambahkan tingginya angka partisipasi sekolah di Kabupaten Cianjur, tidak terlepas upaya pemerintah menyisir kalangan anak usia sekolah yang tak melanjutkan pendidikan. Bahkan sudah menginstruksikan semua guru untuk mendata anak yang tak bisa melanjutkan pendidikannya.

"Saya sudah sampaikan ke Dinas Pendidikan maupun para guru, kalau ada anak yang lulus SD tak melanjutkan ke SMP, segera laporkan. Nanti kita urus agar mereka bisa bersekolah. Itu akan dibiayai pemerintah. Kalau biaya pendidikannya kan gratis. Nah, kami akan biayai untuk seragamnya atau untuk sehari-harinya," tambah Herman.

Sementara itu Plt Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Cianjur, Akib Ibrahim, terus berupaya mendorong rata lama sekolah (RLS) kalangan anak-anak. Langkah itu dilakukan sebagai upaya mendongkrak Indeks Pembangunan Manusia (IPM). 

"Alhamdulillah di tingkat dasar, Angka Partisipasi Kasar (APK) kita sudah di atas 100% dan Angka Partisipasi Murni (APM) sudah mencapai 99,98 persen. Jadi sudah mulai naik walaupun masih ada yang putus sekolah. Kita terus berupaya dengan membangun kekuatan bersama agar anak yang putus sekolah bisa melanjutkan jenjang pendidikan," ujar Akib.

Salah satu upaya mengakomodir anak putus sekolah melalui pendidikan informal seperti Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM). Sedangkan melalui jalur formal yakni pendidikan di tingkat SMP.

"Ada beragam faktor penyebab putus sekolah. Selain ekonomi, dipicu juga budaya maupun pengaruh lingkungan. Padahal, untuk pendidikan tingkat dasar (SD) itu sudah gratis. Jadi tidak ada alasan anak tidak sekolah," pungkas Akib.

Editor : Ayi Sopiandi

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network