Cianjur Darurat Banjir! Sungai Meluap, Rumah dan Sawah di Cibeber–Bojongpicung Terendam

CIANJUR, iNewsCianjur.id — Hujan deras yang mengguyur wilayah Cianjur sejak Kamis (4/12/2025) kemarin sore berubah menjadi bencana. Dalam hitungan menit, debit air meningkat tajam dan memicu banjir di dua kecamatan: Cibeber dan Bojongpicung. Puluhan rumah, sawah, hingga kebun milik warga tak luput dari terjangan air bah.

Di Kecamatan Cibeber, banjir menghantam Kampung Nangleng RT 008/RW 007, Desa Cibaregbeg. Air meluap begitu cepat, langsung menerobos masuk ke rumah-rumah warga. Beberapa warga mengaku panik saat air tiba-tiba naik dan mengancam barang-barang berharga yang tersimpan di dalam rumah.

Baca Juga

Jembatan Penghubung Antar Desa Terputus di Kecamatan Tanggeung Terputus Diterjang Banjir Bandang

“Tiba-tiba air masuk, cepat sekali. Kami langsung angkut barang yang penting saja,” ujar seorang warga yang rumahnya tergenang.

Sementara itu, di Kecamatan Bojongpicung, banjir menerjang Desa Kemang. Sejumlah titik permukiman tak mampu menahan luapan air dari aliran hulu yang meningkatkan ketinggian air dalam waktu singkat.

Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Cianjur, Wangwang Kuswaya, membenarkan bahwa banjir terjadi di dua wilayah tersebut.

Baca Juga

Ratusan Atap Rumah Warga di Cianjur Rusak Berat Setelah Dihantam Angin Beliung

“Untuk sementara baru dua kecamatan yang menyampaikan laporan banjir, yaitu Cibeber dan Bojongpicung. Semoga tidak bertambah lagi,” ujar Wangwang.

Meski situasi cukup mengkhawatirkan, Wangwang memastikan bahwa tidak ada laporan korban jiwa. Namun, tim BPBD masih terus menyisir lokasi untuk memastikan kondisi warga dan memantau potensi kerusakan tambahan.

“Laporan korban jiwa tidak ada. Semoga masyarakat tetap selamat. Kami imbau warga tetap berhati-hati dan waspada, terutama saat curah hujan tinggi,” tambahnya.

Baca Juga

Diterjang Angin Kencang, Pohon Tumbang Lumpuhkan Jalur Utama Cianjur-Bandung

BPBD juga mengingatkan masyarakat di daerah rawan banjir untuk tetap siaga menghadapi potensi banjir susulan, mengingat cuaca ekstrem diperkirakan masih berlangsung beberapa hari ke depan.

Editor : Ayi Sopiandi